KOMPAS.com - Pil tidur dan pengobatan gangguan tidur menjadi popular belakangan ini. Banyak penderita insomnia yang mulai jengah dengan gangguan yang tak kunjung berhenti. Tapi tahukah kita, bahwa pengobatan itu tidak akan berhasil tanpa kerja sama dari diri sendiri?
Kita mungkin menerima perawatan fisik agar bisa tidur di malam hari. Sesungguhnya itu tidaklah cukup untuk menangani gangguan tidur. Perawatan tanpa merilekskan diri tidaklah berguna sama sekali.
Penyembuhan gangguan tidur kita sering terhalang karena kita tidak memberi waktu untuk menghirup udara segar di pagi hari, terlalu sibuk bekerja, dan tidak memiliki waktu untuk diri sendiri. Tanpa beristirahat dari kepenatan, kita akan berteman dengan insomnia seumur hidup.
Kita juga perlu berdamai dengan diri sendiri dan permasalahan yang sedang terjadi. Masalah tidak akan terselesaikan hanya dengan terus memikirkannya. Kesehatan mental kita adalah hal yang juga perlu dijaga. Suasana jiwa yang tidak sehat tidak akan pernah memperbaiki kualitas tidur kita.
Kalau kita jadi sering tidak tidur karena chatting, browsing,dan streaming hingga larut malam. Lama-lama hal ini akan jadi kebiasaan yang membuat kita tidak pernah merasakan lagi yang namanya tidur nyenyak.
Kalau hal ini terus terjadi, inilah saatnya memboikot gadget kita. Cahaya dari gadget juga menurunkan kualitas produksi hormon melatonin.
Sadarilah jam tubuh kita. Sebenarnya 24 jam dalam sehari adalah waktu yang sangat cukup untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kesenangan.
Sebaiknya jangan mengurangi dan melebihkan apa yang seharusnya dilakukan. Jika waktunya tidur, tidurlah. Jika waktunya bekerja, bekerjalah. Disiplin adalah kunci utama kualitas tidur yang prima.
Sederhana bukan? Coba lebih perhatikan hal-hal yang sering diabaikan ini. Pengobatan insomnia tidak serumit yang kita kira. Kita hanya memerlukan sedikit perhatian untuk mengubah kehidupan fisik, mental, sosial, dan spiritual. Selamat tinggal, insomnia!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.