Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2016, 22:09 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 unggas positif terinfeksi virus flu burung di Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Mengingat virus itu bisa menular ke manusia, warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi matinya unggas karena flu burung diminta lebih waspada.

Kepala Dinas DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengungkapkan, gejala flu burung mirip dengan flu biasa. "Gejalanya flu, demam, pilek, batuk, tapi disertai dengan sesak napas. Kalau flu biasa kan enggak sesak napas," kata Koesmedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/3/2016).

Demam tinggi bisa mencapai lebih dari 38 derajat celsius, disertai pusing, hingga nyeri otot. Terkadang dikira penyakit demam berdarah dengue. Jika tidak cepat ditangani, virus flu burung bisa menyebabkan kematian.

Jika warga sekitar mengalami gejala tersebut, sebaiknya langsung dibawa ke Puskesmas terdekat. Risiko infeksi flu burung akan dilihat apakah warga tinggal bersama unggas atau pernah kontak langsung dengan unggas yang terkena virus flu burung.

Koesmedi mengatakan, telah dilakukan penyuluhan terhadap warga yang tinggal di dekat lokasi matinya puluhan unggas di Cilandak.

Koesmedi juga mengingatkan warga untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mengurangi risiko pemularan virus. "Kita telah lakukan sweeping 50 meter, dimonitor selama 14 hari," jelas Koesmedi.

Sebanyak 20 unggas (10 entok dan 10 ayam) yang mati secara mendadak itu telah dimusnahkan dengan cara dipotong dan kemudian dikubur oleh Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan, Jumat lalu.

Semua proses pemusnahan tersebut dilakukan oleh petugas yang mengenakan seragam khusus.

Sementara itu, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian, Pemeliharaan, dan Peredaran Unggas, Pemprov DKI Jakarta menyita unggas milik perorangan di pemukiman tanpa memberikan ganti rugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau