KOMPAS.com - Walau bukan penyakit menular, tetapi jumlah orang yang menderita diabetes terus bertambah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terjadi peningkatan empat kali lipat penderita diabetes dalam seperempat abad.
Pada tahun 2014, secara global terdapat 422 juta orang yang sakit diabetes. Diabetes memang ditemukan tumbuh di seluruh dunia, tapi penambahan paling tinggi ada di Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
Di Asia Tenggara, ada 96 juta penyandang diabetes dan diprediksi terus meningkat. Dari 3,7 juta kematian akibat diabetes di dunia, lebih dari seperempatnya di Asia Tenggara.
Salah satu pemicu ledakan jumlah diabetesi itu antara lain kelebihan berat badan, obesitas, penuaan, serta bertambahnya populasi penduduk.
"Kita harus mengubah kebiasaan sehari-hari, mulai makan secara sehat, aktif secara fisik, dan menghindari kelebihan berat badan," kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan.
Sekitar dua tahun lalu, WHO melaporkan ada 8,5 persen dari populasi penduduk dunia menderita diabetes. Naik 108 juta atau 4,7 persen sejak tahun 1980.
Organisasi yang berkedudukan di Jenewa ini menyebutkan konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula sebagai penyebabnya.
Menurut Prof.Sidartawan Soegondo, ahli penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, karena diabetes tidak menimbulkan gejala, banyak orang tidak menyadari dirinya sudah menderita penyakit ini.
Kebanyakan orang malas melakukan pemeriksaan ke dokter jika tidak ada keluhan berat pada tubuhnya.
"Padahal, selama ini tidak pernah aktivitas fisik, pola makannya tidak dijaga, sudah ada keluarga yang terkena diabetes, tetapi tidak pernah periksa," kata Sidartawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.