Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2016, 07:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Bersin adalah refleks yang tidak satupun dari kita dapat mengontrolnya, tapi berapa banyak yang kita benar-benar tahu tentang bersin? Yuk, kita simak tujuh fakta menarik tentang di bawah ini.

 

1. Sinar matahari bisa membuat Anda bersin

Autosomal dominant compulsive helio-ophthalmic outbursts of sneezing adalah istilah untuk fenomena bersin ketika Anda melihat matahari. Bukan hanya matahari atau cahaya terang yang dapat memicu reaksi bersin.

Para ilmuwan memperkirakan, kondisi ini memengaruhi 10 sampai 35% dari populasi. Tetapi karena tidak dianggap bahaya, hal itu belum diteliti secara mendalam oleh para ilmuwan. Hanya segelintir penelitian yang diadakan mengenai fenomena di atas, sehingga tidak heran jika para ilmuwan tidak tahu persis apa penyebabnya.

Beberapa ilmuwan berteori bahwa itu adalah sebuah anomali dalam sistem saraf parasimpatis. Yang lain mengatakan itu adalah sifat yang tersisa dari tahap evolusi.

Sebuah studi tahun 2010 di Swiss menunjukkan bahwa otak orang yang memiliki fenomena ini, hanya sedikit lebih mudah terangsang daripada orang kebanyakan.


2. Seks dapat menjadi pemicu bersin

Bersin setelah berhubungan seks terjadi lebih sering dari yang Anda duga. Para peneliti percaya bahwa saat berhubungan seks, sistem saraf parasimpatis Anda akan terangsang.

Hal ini tidak hanya akan mengirimkan sinyal bagi Anda untuk menikmati seks, tetapi juga bisa menyebabkan Anda bersin.


3. Kecepatan bersin mungkin mengejutkan Anda

Pada tahun 1950, pakar biologi Harvard, William Firth Wells, memperkirakan bahwa kecepatan bersin adalah 100 meter perdetik atau 224 mph! Estimasi Wells tampaknya cukup berlebihan.

Sebuah studi oleh tim ilmuwan di Singapura menemukan bahwa kecepatan bersin adalah hingga 10 mph. Dan ketika host acara MythBusters, Jamie Hyneman dan Adam Savage, mengambil tantangan untuk dikukur kecepatan bersinnya, ditemukan bahwa kecepatan bersin mereka tidak lebih dari 35 mph.

Orang-orang di MythBusters ukuran badannya jauh lebih besar dan karena itu memiliki bersin lebih kuat, dibandingkan dengan relawan yang bertubuh ramping di Singapura.

"Jika seseorang melakukan penelitian ini di Amerika Utara, di mana orang memiliki tubuh lebih besar daripada di sini, mereka mungkin menemukan kecepatan yang lebih tinggi," kata penulis studi Julian Tang.

 

4. Anda tidak bisa bersin saat tidur

Pernah bertanya-tanya mengapa Anda tidak pernah terbangun karena bersin? Jawabannya membingungkan para ilmuwan juga.

Ketika Anda tidur, selaput lendir di hidung Anda b membengkak, yang seharusnya membuat Anda lebih sensitif terhadap partikel debu. Tapi ternyata, bahwa selama fase tidur atau REM, otot mata dan hidung Anda, lumpuh untuk sementara waktu.

Bahkan, ketika Anda tidur tidak dalam fase REM, neuron yang bertanggung jawab untuk menyebabkan bersin, tetap dalam kondisi tidak aktif. Jadi, itulah sebabnya ketika tidur, Anda tidak akan bersin.

 

5. Anda secara otomatis menutup mata saat bersin

Mengapa kita menutup mata ketika kita bersin? Itu hanya refleks. Saraf-saraf di hidung Anda benar-benar terhubung ke saraf di mata. Jadi,ketika ada rangsangan yang menyebabkan bersin, mata Anda otomatis berkedip dan menutup.

 

6. Bersin memperlambat detak jantung Anda

Ketika ada yang terasa menggelitik di hidung, Anda mengambil napas dalam-dalam dan menahannya. Napas dalam-dalam itu akan mengencangkan otot-otot di dada dan meningkatkan tekanan di dalam paru-paru. Akibatnya, selama sesaat, tekanan darah akan turun dan dan detak jantung meningkat.

Ketika Anda membiarkan semua udara keluar saat bersin, tekanan darah Anda dengan cepat akan kembali normal dan detak jantung Anda melambat.

Penurunan tiba-tiba ini dapat membuat jantung seperti berhenti, demikian menurut para peneliti di Library of Congress.

 

7. Anda harus menutup mulut ketika bersin

Para peneliti di MIT mengklasifikasikan bersin sebagai "multiphase turbulent buoyant bubbles" yang berarti bahwa partikel kecil dari bersin, termasuk bakteri, akan tetap di udara lebih lama dari yang banyak orang perkirakan sebelumnya.

Tetesan kecil ludah melayang seperti bulu ditiup angin, sampai akhirnya jatuh pada beberapa tempat atau beberapa orang, beberapa saat kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau