Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2016, 16:03 WIB

KOMPAS.com - Menurut sebuah penelitian dari Centers of Disease Control and Prevention di Amerika menunjukkan bahwa ibu sekarang jarang ada yang menyusui dalam jangka lama karena menemui banyak masalah dalam menyusui.

Tak sedikit ibu yang tidak mampu mengatasinya, kemudian memilih berhenti memberikan ASI dan menggantinya dengan susu formula. Untuk menghindari hal tersebut, berikut masalah menyusui dan solusinya yang perlu untuk diketahui.

 

1.Harus kembali bekerja dan tidak punya waktu untuk memompa ASI.

Banyak ibu yang tidak memiliki waktu lama untuk cuti setelah melahirkan. Akhirnya, waktu untuk memberi ASI pun tidak banyak. Memompa ASI menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan, agar si kecil tetap mendapatkan ASI.

Karena itu, penting bagi ibu melatih diri memompa ASI sebelum masuk kerja. Pilih alat pompa yang senyaman mungkin, sehingga tidak terlalu menyakitkan bagi puting.

Untuk menghindari dampak memompa ASI seperti sakit kepala, bisa disiasati dengan menyusui langsung pada pagi dan malam hari, sehingga si kecil tidak membutuhkan ASI perah yang terlalu banyak.

 

2.Menyusui itu sulit dan memakan waktu.

Menurut survei dari American of Pediatrics mengungkapkan lebih dari setengah wanita menyusui mengalami kesulitan. Banyak orangtua baru yang merasa bingung dan tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri karena disibukkan dengan menyusui.

Untuk mengatasinya, cobalah merelakan seminggu pertama untuk belajar fokus menyusui. Jangan menyerah terlebih dahulu di awal, karena jika sudah berhasil akan mudah menyusui di minggu berikutnya.

Ingatlah pula, bahwa menyusui akan membuat bayi tidur tenang dan ibu akan punya waktu bersantai. Jangan sungkan meminta bantuan orang-orang di sekitar.

 

3.Ingin semua anggota keluarga merasakan memberi makan bayi, sehingga membangun ikatan dengannya.

Salah satu alasan menggunakan ASI perah ialah, agar anggota keluarga lain, termasuk ayah dapat juga memberikan si kecil makan. Sah-sah saja untuk melakukan hal ini.

Namun, pada 4 hingga 6 minggu pertama, sebaiknya ibu tidak memompa ASI dulu. Pasalnya, ibu harus belajar menyusui dengan lancar, agar saat memompa ASI tidak berdampak buruk bagi ibu.

Kegiatan lain seperti memandikan dan menggendong bayi, juga dapat membangun ikatan dengan bayi.

 

4. Terlalu malu menyusui di tempat umum.

Akhir-akhir ini, isu menyusui di tempat umum memang hangat diperbincangkan. Namun, ingatlah mendapatkan ASI merupakan hak dari anak.

Ibu bisa datang ke tempat khusus menyusui yang berada di fasilitas umum. Jika tidak ada, ibu tetap bisa menyusui dengan menggunakan kain penutup.

Selain itu, sebelum keluar rumah bersama bayi, pastikan Anda punya rasa percaya diri untuk menyusui. Mengatur jadwal menyusui sebelum pergi juga bisa jadi solusi.

 

5. Tidak punya cukup ASI bagi si kecil.

Masalah menyusui ini seringkali menjadi salah satu alasan memperkenalkan makanan padat sebelum usia 6 bulan. Namun, ada baiknya jangan menyerah dengan keadaan ini.

Konsultasikan pada dokter mengenai kondisi ini. Biasanya rumah sakit memiliki pompa khusus untuk merangsang payudara. Selain itu, jangan tertipu saat memompa ASI dan ternyata hasilnya tidak banyak.

Untuk mengetahui ASI cukup atau tidak, ibu bisa memantau berat badan si kecil. Selama kenaikan berat badannya sesuai dengan usianya, berarti i ia cukup mendapatkan ASI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau