Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Pabrik di Batam Paling Banyak Terinfeksi HIV

Kompas.com - 24/04/2016, 18:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

BATAM, KOMPAS.com — Karyawan atau buruh pabrik merupakan kelompok yang paling banyak terinfeksi HIV di Batam, Kepulauan Riau. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batam tahun 2015, terdapat 163 karyawan atau buruh pabrik yang terinfeksi HIV.

"Berdasarkan kelompok pekerjaan, yang paling banyak terinfeksi HIV itu buruh pabrik. Di Batam, 63 persen penduduknya adalah pekerja di pabrik," ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam, Sri Rupiati, di Batam, Jumat (22/4/2016).

Sri mengatakan, banyak pekerja di Batam yang merupakan pendatang sehingga jauh dari istri. Daerah yang sangat dekat dengan negara tetangga Singapura ini juga dikenal memiliki banyak kawasan lokalisasi prostitusi. Para pekerja itu pun menjadi rentan terinfeksi HIV karena menjadi pelanggan pekerja seks dan melakukan hubungan seks yang tidak aman.

Sejak tahun 1992-2015, tercatat 4369 orang terinfeksi HIV dan 1775 AIDS. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Batam sudah bekerja sama dengan 70 perusahaan di Batam untuk memberikan edukasi pencegahan HIV/AIDS dan konseling kepada para karyawan.

Pemeriksaan voluntary counselling and testing (VCT) atau provider-initiated testing and counselling (PITC) juga dilakukan kepada sejumlah pekerja sekaligus diikuti dengan survei.

Menurut data tahun 2015, ditemukan 638 orang terinfeksi HIV dari 12.000 orang yang dites. Setelah karyawan pabrik, ibu rumah tangga menempati posisi kedua terbanyak di antara mereka yang terinfeksi HIV, yaitu 114 orang. Kemudian, wanita pekerja seksual menempati posisi ketiga terbanyak, yaitu 87 orang.

"Ibu rumah tangga ini kebanyakan tertular dari suaminya," kata Sri.

Jika ibu rumah tangga yang tertular HIV tersebut hamil, bayinya berisiko terinfeksi HIV. Tes HIV pun menjadi sangat penting untuk deteksi dini HIV dan mencegah penularan. Jika positif HIV, mereka langsung diberi konseling dan konsumsi antiretroviral (ARV).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau