KOMPAS.com - Para peneliti menganalisa kebiasaan makan ribu orang dewasa di seluruh dunia dengan penyakit jantung dan menemukan hasil yang mungkin mengejutkan Anda.
"Makan makanan yang sehat tampaknya memiliki efek protektif, tapi makanan yang tidak sehat tampaknya tidak menyebabkan kerusakan apapun," kata pemimpin penelitian Dr Ralph Stewart, seorang ahli jantung di Rumah Sakit Auckland City di Selandia Baru.
Ahli gizi tidak setuju dengan gagasan terakhir dan menekankan perlunya penelitian lebih lanjut.
Studi baru menemukan bahwa untuk setiap 100 orang makan sehat dengan gaya diet Mediterania, tiga kali lebih sedikit berisiko terkena serangan jantung, stroke atau kematian dibandingkan dengan orang dewasa yang memiliki pola makan ala Barat, kata studi ini.
Diet Mediterania adalah diet yang kaya buah-buahan, sayuran, ikan dan makanan mentah. Makanan ala diet Barat termasuk makanan penutup yang manis, daging, dan makanan yang digoreng- dan semua yang disebut makanan yang "buruk", kata Stewart.
Secara tradisional, saran diet dalam penelitian ini adalah menghindari makanan yang tidak sehat. Tapi dalam hal mengurangi risiko penyakit, lebih disarankan meningkatkan asupan makanan sehat daripada fokus untuk menghindari makanan yang tidak sehat.
Penelitian ini telah diterbitkan di European Heart Journal tanggal 25 April lalu.
Untuk penelitian ini, Stewart dan rekan-rekannya meminta lebih dari 15.000 orang dari 39 negara untuk mengisi kuesioner gaya hidup sambil mereka diminta mengonsumsi obat anti-kolesterol jenis tertentu. Semua peserta memiliki penyakit jantung namun kondisinya stabil, dan usia rata-rata mereka adalah 67.
Peserta diminta berapa kali seminggu makan makanan seperti daging, ikan, susu, biji-bijian atau biji-bijian olahan, sayuran, buah, makanan penutup, permen, minuman manis, makanan yang digoreng dan alkohol.
Setelah hampir empat tahun masa tindak lanjut, sekitar tujuh persen dari mereka yang mengikuti diet Mediterania menderita serangan jantung atau stroke atau meninggal, dibandingkan dengan hampir 11 persen dari mereka yang tidak terlalu mengikuti diet Mediterrania.
Stewart mengatakan tidak ada bukti bahaya yang terlihat dari konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti karbohidrat olahan, gorengan, gula, dan makanan penutup, dalam jumlah moderat.
Ahli lain mencatat bahwa hasil studi baru tersebut tidak ketat. "Temuan ini didasarkan pada kuesioner diet, sehingga uji klinis perlu diminta untuk mengonfirmasi kesimpulan ini," kata Dr Gregg Fonarow, seorang profesor kardiologi di University of California, Los Angeles.
Stewart juga memperingatkan bahwa dengan hasil studi ini tidak berarti bahwa kita bisa makan makanan yang tidak sehat dengan serampangan.
Perlu dicatat bahwa para peneliti tidak dapat menentukan ukuran porsi atau jumlah makanan yang dimakan, sehingga mungkin saja temuan dipengaruhi oleh kurangnya data diet yang kurang terperinci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.