KOMPAS.com - Raksasa farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer, memastikan tidak ada satu pun produknya yang dipakai dalam pelaksanaan suntik mati para penjahat terpidana mati.
"Kami melakukan pembatasan distribusi untuk produk tertentu yang telah dipakai oleh beberapa negara bagian untuk protokol suntik mati. Pfizer dengan keras menolak penggunaan segala produk dalam proses suntik mati," tulis Pfizer dalam situs perusahaannya.
Keputusan Pfizer tersebut menutup sumber obat terakhir yang bisa dipakai dalam eksekusi mati. Tindakan serupa juga dilakukan oleh lebih dari 20 perusahaan farmasi di Eropa dan AS.
Obat-obatan yang dipakai dalam suntik mati misalnya saja anestesi kuat propofol, yang menyebabkan kematian bintang pop Michael Jackson.
Produk lain dari Pfizer yang juga akan dilarang dipakai adalah pancuronium bromide, potassium chloride, idazolam, hydromorphone, rocuronium bromide dan vecuronium bromide.
Pfizer mengatakan, produknya ditujukan untuk menyelamatkan nyawa atau meningkatkan kesembuhan pasien. Oleh karenanya mereka hanya akan menjual produknya untuk penggunaan seperti yang tertera di label.
Pemasaran ketujuh produk Pfizer itu akan tetap dilakukan dengan batasan ketat hanya kepada pihak distributor dan penjual resmi, asalkan tidak akan dijual ke lembaga pemasyarakatan untuk hukuman suntik mati.