Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/05/2016, 13:26 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang bisa dirusak oleh kebiasaan merokok adalah paru-paru. Paru-paru merupakan bagian penting dalam sistem pernapasan manusia.

Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan Agus Dwi Susanto mengungkapkan, kebiasaan merokok awalnya akan mengganggu fungsi silia, yaitu pembersih saluran napas.

Silia atau bulu getar berfungsi menangkal benda asing yang masuk ke saluran napas agar tidak masuk ke dalam organ tubuh yang lebih dalam.

Nah, asap rokok yang mengandung ribuan bahan kimia membuat silia harus bekerja keras menyaring benda asing. Hingga akhirnya fungsi silia menurun atau tidak berfungsi sama sekali.

"Pergerakan silia menurun sampai 50 persen hanya dengan dua atau tiga kali isapan asap rokok. Karena itu, terjadinya infeksi akan lebih tinggi," terang Agus.

Perokok akan mudah batuk-batuk dan produksi dahak berlebihan. Akibat tidak berfungsinya silia, perokok aktif lebih berisiko tinggi terkena bronkitis kronis atau infeksi pada paru-paru yang berlangsung lama. 

Perokok juga mengalami penyempitan saluran napas kronik atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini mengungkapkan, sebanyak 92 persen pasien PPOK di RS Persahabatan memiliki riwayat merokok.

"Pada PPOK, saluran napas seperti pipa cerobong yang berkarat. Semakin tinggi kebiasaan merokok, kasus PPOK semakin tinggi," jelas Agus.

Gejala PPOK antara lain napas sesak atau berat, batuk kronik, dan berdahak. Kasus penyakit tuberkulosis umumnya juga terjadi pada perokok.

Pada akhirnya, perokok aktif akan mengalami penurunan fungsi paru. Lebih buruk lagi, perokok aktif berisiko tinggi terkena kanker paru yang menjadi salah satu penyakit kanker paling mematikan. Agus mengatakan, berdasarkan penelitian di RS Persahabatan, sebanyak 43,4 persen wanita dan 83,6 persen pria yang terkena kanker paru adalah perokok.

Agus mengingatkan, perokok pasif atau yang sering terpapar asap rokok juga berisiko terkena penyakit pada sisem pernapasan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+