JAKARTA, KOMPAS.com -Banyak orang takut terkena sinar matahari karena dianggap bisa menghitamkan kulit. Sinar ultraviolet dari matahari juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit bagi orang-orang bekulit putih.
Sebenarnya kecemasan terhadap sinar matahari bisa diatasi dengan menggunakan tabir surya agar kulit tidak terbakar dan tetap sehat. Lagipula, matahari tak selalu buruk bagi kesehatan. Khusus untuk sinar matahari pada pagi hari, justru dapat memberikan manfaat bagi tubuh.
Dokter spesialis gizi klinik Samuel Oentoro mengungkapkan, paparan sinar matahari pagi pukul 7.00-9.00 dapat membantu tubuh memroduksi vitamin D secara alami. "Terkena matahari 10-15 menit, kolesterol di bawah kulit akan diubah jadi vitamin D," jelas Samuel dalam acara peluncuran Multivitamin Centrum Advance di Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Berbeda dengan orang berkulit putih, orang berkulit hitam bisa berjemur lebih lama di pagi hari. Sebab, pda orang berkukit hitan terdapat lebih banyak pigmen yang menghalangi sinar ultraviolet.
Vitamin D memiliki banyak manfaat, terutama dapat menguatkan tulang dan otot. Pada bayi, vitamin D bermanfaat untuk pertumbuhan tulangnya. Itulah mengapa orangtua perlu menjemur bayinya di pagi hari.
Sejumlah penelitian juga mengungkapkan, sinar matahari dipercaya dapat memicu pelepasan serotonin di otak. Pelepasan serotonin ini dapat membuat suasana hati lebih baik.
Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan osteoporosis, ricket atau pelunakan tulang pada anak-anak, hingga osteomalacia atau tulang lunak dan rapuh yang terjadi pada orang dewasa.
Selain dari bantuan sinar matahari, vitamin D juga bisa didapatkan makanan maupun minuman, seperti susu. Namun, ketika masuk ke tubuh tidak langsung terbentuk menjadi vitamin D aktif yang dipakai tubuh.
"Mau tidak mau harus menyediakan waktu berjemur matahari," kata Samuel.
Samuel pun menyarankan untuk rutin berolahraga di luar ruangan pada pagi hari agar mendapat manfaat vitamin D dari sinar matahari yang cerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.