Kita memiliki pilihan untuk berperilaku pasif, agresif, atau asertif. Sikap pasif membuat diri tidak nyaman dan hak kita mungkin terlanggar oleh orang lain. Bersikap agresif juga berefek buruk dan melukai orang lain. Karena itu, berkomunikasi asertif perlu dilatihkan agar kita dapat menyampaikan perasaan dan pandangan secara terbuka, jujur, tetapi tetap santun.
Orang yang ”besar ego”-nya mungkin akan sulit mengambil ”time out” karena sibuk dengan gengsinya, merasa diri kalah apabila ia pergi, serta selalu ingin menjadi orang yang ”mengambil kata terakhir”. Tetapi, orang yang besar hati dan besar jiwa akan paham bahwa kadang mundur dan diam itu menjadikannya pribadi yang lebih bijaksana.
Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna. Dalam situasi hidup yang sudah cukup sulit dan rumit seperti sekarang, semoga kita dapat menciptakan kesejukan untuk lingkungan kita dan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda dan anak-anak kita.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Juni 2016, di halaman 25 dengan judul "”Anger Management”".