Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2016, 14:02 WIB

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengungkapkan, tiga sarana layanan kesehatan di Semarang diduga menyalurkan vaksin palsu. Sebab, pengadaan vaksin dari jalur tak resmi atau ilegal.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, di Jakarta, vaksin yang dipakai pemerintah dalam program imunisasi dasar wajib dari sumber resmi. ”Vaksin untuk program imunisasi disalurkan dari Kemenkes, dinas kesehatan daerah, puskesmas, dan posyandu, aman,” ujarnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes M Subuh menambahkan, program imunisasi dasar wajib untuk melindungi anak balita dari penyakit. Sejumlah penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi antara lain difteri, tetanus, pertusis, tuberkulosis, polio, campak, dan hepatitis B.

Relawan Yayasan Orang Tua Peduli yang juga dokter spesialis anak RSUD Pasar Rebo, Jakarta, Arifianto, menilai, kasus pemalsuan vaksin berdampak negatif pada program imunisasi. Para orangtua khawatir vaksin yang diberikan pada anaknya palsu.

Direktur Pemasaran PT Bio Farma Mahendra Suhardono memastikan tak ada produk vaksin perusahaan itu yang dipalsukan. Bio Farma ialah BUMN produsen vaksin yang dibeli pemerintah untuk menyediakan vaksin gratis bagi fasilitas kesehatan. Teknologi produksi vaksin Bio Farma membuat produknya amat sulit dipalsukan.

(SAN/ADH/JOG/AIN/WSI/ENG/GRE/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau