Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2016, 09:10 WIB

KOMPAS.com — Rokok elektronik sering dijadikan alternatif merokok yang lebih sehat dibandingkan rokok tembakau atau rokok filter. Padahal, rokok elektronik ini juga mempunyai efek negatif bagi kesehatan.

Dalam penelitian pada sel kultur di laboratorium, diketahui kandungan toksik dan partikel nano dalam rokok elektronik akan menyebabkan 85 persen sel yang diteliti mati.

Hal itu terjadi karena kandungan dalam rokok elektronik membunuh lapisan atas sel kulit di rongga oral, atau bagian antara gigi dan gusi.

Selain dalam riset di lab, para peneliti dari Universitas California, Los Angeles, akan melanjutkan penelitian ini pada manusia. Bila hasilnya konsisten, ini berarti rokok elektronik akan meningkatkan penyakit mulut penggunanya.

Walau rokok elektronik tidak mengandung nikotin, tetapi penelitian lain juga menunjukkan ada zat-zat lain yang bersifat beracun.

Salah satu zat bersifat karsinogen yang ditemukan dalam rokok elektronik, yaitu formaldehida. Zat lain yang berbahaya yaitu diacetyl, penyedap yang dikaitkan dengan penyakit paru-paru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau