KOMPAS.com - Ada beberapa penelitian beberapa dekade belakangan ini, menyebutkan bahwa ada hubungan erat antara konsumsi daging dengan kanker. Bahkan, beberapa bulan lalu, Badan Kesehatan Dunia mengeluarkan rilis resmi yang mengatakan bahwa daging merah, terutama produk olahannya seperti sosis dan ham, telah terbukti bersifat karsinogen.
Daging merah disebut menyebabkan kanker, karena mengandung zat kimia yang tidak alami untuk tubuh manusia, kata para ilmuwan.
Studi sebelumnya telah menghubungkan konsumsi daging merah dengan beberapa jenis kanker, terutama kolorektal, payudara, prostat, ovarium dan kanker paru-paru.
Penelitin terkini di dari AS menyebutkan bahwa pelaku utama yang memicu kanker di dalam daging adalah molekul gula yang disebut Neu5Gc. Molekul ini banyak ditemukan dalam daging sapi, babi dan domba.
Ketika dimakan, tubuh menganggapnya sebagai zat asing sehingga sistem kekebalan tubuh menyerangnya.
Hal ini menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang jika terus terjadi akhirnya membentuk tumor dan sel-sel kanker.
Proses yang sama bisa terjadi ketika orang minum susu, keju jenis tertentu dan telur ikan, karena mereka juga mengandung Neu5Gc, jelas para peneliti.
Sebenarnya, Neu5Gc terjadi secara alami pada kebanyakan mamalia, tetapi tidak manusia. Ini menjelaskan mengapa manusia lebih berisiko kanker sementara karnivora lain tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.