Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2016, 20:45 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini kita berpikir bahwa kanker bukan penyakit menular. Namun, jenis kanker yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) ternyata dapat menular.

Umumnya, penularan terjadi melalui aktivitas seksual. Berikut adalah daftar dari beberapa jenis kanker yang dapat menyebar melalui kontak seksual.


Mulut

Kanker mulut adalah sebutan bagi jenis kanker yang terjadi di area kepala, mulut dan tenggorokan. Tergantung pada bentuknya, biasanya tanda-tanda awal kanker mulut meliputi pertumbuhan jaringan yang abnormal di tempat kanker berada.

Operasi, terapi radiasi dan kemoterapi adalah pilihan pengobatan yang paling umum untuk berbagai jenis kanker termasuk untuk kanker mulut.

HPV adalah penyebab utama kanker tenggorokan. Ketika virus melakukan kontak dengan sel-sel epitel kulit dan mukosa melalui seks oral, virus tersebut dapat menyebabkan terbentuknya kanker.

Untungnya, menurut Yayasan Kanker Mulut di AS , kanker mulut yang disebabkan oleh HPV juga lebih responsif terhadap berbagai pilihan pengobatan dibanding jenis kanker mulut yang lain.


Anal

Dalam kasus kanker anus, sel-sel ganas kanker terbentuk di jaringan anus. Menurut National Institute of Health, virus HPV dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker anus atau dubur.

Sebagian besar kasus kanker sel skuamosa anal, bentuk kanker anal yang paling umum, terkait dengan infeksi HPV.

Tanda-tanda kanker anus antara lain adalah perdarahan di anus, benjolan di dekat anus dan perubahan gerakan usus besar. Tergantung pada stadiumnya, umumnya kanker anus ditangani dengan operasi, terapi radiasi, dan/atau kemoterapi.


Serviks

Kanker serviks pernah menjadi kanker nomor satu penyebab kematian wanita. Tetapi, meningkatnya penggunaan pap smear, telah secara drastis menurunkan jumlah wanita yang meninggal karena penyakit ini.

Sayangnya, biasanya kanker serviks tahap awal tidak memiliki gejala luar yang nyata. Itu sebabnya, mengapa pap smear secara teratur menjadi sangat penting.

Menurut American Cancer Society, seorang wanita harus terinfeksi virus HPV terlebih dulu untuk dapat mengembangkan kanker serviks.

Cara penularan virus HPV yang paling umum di kalangan wanita adalah melalui aktivitas seksual dengan pasangan yang terinfeksi, meski tidak menutup kemungkinan virus tertular dari toilet atau peralatan pribadi. Tergantung pada stadiumnya, biasanya kanker serviks diterapi dengan radiasi atau kemoterapi.


Penis

Meskipun tidak seterkenal kanker prostat, kasus kanker penis cukup banyak terjadi. Menurut American Cancer Society, di Amerika Serikat sendiri ada sekitar 2.030 kasus kanker penis dalam setahun dan 340 kematian karena kanker ini.

Cancer Research UK melaporkan bahwa meskipun HPV bukan satu-satunya penyebab kanker penis, ada 47 Persen pria dengan kanker penis mengalami infeksi virus HPV.

Tanda-tanda kanker penis antara lain adalah luka, kemerahan, iritasi, perdarahan atau benjolan pada penis. Umumnya, kanker penis diobati dengan cara pembedahan untuk sel-sel kanker atau dengan radiasi.


Vagina/ Vulva

Kanker vagina meliputi kanker saluran vagina. Sedangkan kanker vulva adalah kanker yang ada di alat kelamin wanita bagian luar. Menurut American Cancer Society, lebih dari setengah kasus kanker vulva terkait erat dengan infeksi virus HPV. Infeksi HPV juga meningkatkan risiko kanker vagina.

Meskipun ada beberapa dugaan yang menyebutkan bahwa ada beberapa cara penularan virus HPV, namun sampai saat ini, satu-satunya cara penularan yang telah terbukti adalah karena kontak seksual.

Tanda-tanda awal kanker vagina dan vulva antara lain adalah perdarahan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal dari vagina. Sampai saat ini, belum ada standar screening untuk penyakit ini.

Kanker vagina dan vulva lebih mungkin disembuhkan jika diketahui sejak dini. Biasanya pengobatan meliputi radiasi atau kemoterapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com