Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2016, 17:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Insomnia merupakan gangguan tidur yang sangat umum terjadi. Apakah Anda salah satu orang yang mengalami insomia?

Dokter spesialis saraf dan neurologi, dr. Astuti Sp.S (K) memaparkan tanda-tanda seseorang mengalami insomnia antara lain, kesulitan memulai tidur, susah mempertahankan tidur, dan bangun lebih awal.

"Misalnya sudah rebahan di kasur tapi enggak bisa tidur-tidur. Atau kalau sudah tertidur tapi sering terbangun. Lalu, bangun terlalu pagi, tapi enggak bisa tidur lagi," jelas Astuti dalam diskusi Bahaya Insomnia dan Hubungannya Dengan Penyakit Komplikasi Lainnya di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Insomnia bisa terjadi jangka pendek, hilang timbul, hingga jangka panjang, atau kronis. Ada beberapa faktor yang memicu insomnia pada jangka pendek atau hanya sementara, seperti stres, perubahan lingkungan yang ekstrem, jet lag, atau bahkan akibat efek samping pengobatan.

Jika sudah insomnia kronis, maka umumnya dipengaruhi oleh faktor kesehatan, gaya hidup, dan kesehatan jiwa.

Astuti mengungkapkan, tidur yang sehat pada orang dewasa, yaitu 7-8 jam sehari. Untuk memulai tidur, normalnya tidak lebih dari 15 menit.

Tapi, pada orang insomnia, bisa mulai tertidur satu jam kemudian, padahal sebenarnya sudah mengantuk. Jika sering mengalami insomnia, ada banyak efek negatif yang didapatkan oleh tubuh.

"Dampak insomnia biasanya sering mengantuk, lebih sensitif, pelupa, sulit konsentrasi, hingga kualitas pekerjaan menurun," kata Astuti.

Menurut Asruti, insomnia pun harus segera diatasi jika tak kunjung hilang. Jika tidak diobati, insomnia yang membuat tidur tidak berkualitas itu bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah ketahui dulu apa penyebab insomnia. Apalagi, gangguan tidur ini juga bisa terjadi karena adanya suatu penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com