KOMPAS.com - Multiple Sclerosis (MS) merupakan penyakit autoimun yang menyerang saraf pusat. Serangan penyakit MS bisa menyebabkan gejala berupa kesemutan, kelumpuhan, hingga penglihatan terganggu.
Untuk mengurangi frekuensi kekambuhan multiple sclerosis (MS), steroid bisa digunakan. Namun, steroid juga memiliki efek samping yang tidak mengenakkan. Inilah yang harus diwaspadai.
Ketika gejala multiple sclerosis muncul, mungkin dokter akan menyarankan terapi steroid singkat. Biasanya, steroid diberikan secara intravena (lewat pembuluh darah) selama tiga sampai lima hari, dan Anda mungkin diminta untuk mengonsumsi steroid oral selama satu hingga dua minggu.
"Steroid dosis tinggi digunakan untuk mempercepat pemulihan setelah gejala kekambuhan MS muncul," kata Matthew McCoyd, MD, direktur program dan asisten profesor neurologi di Medical Center Universitas Loyola di Maywood, Illinois.
Steroid yang digunakan untuk MS dikenal dengan sebutan kortikosteroid. Biasanya, mereka dapat ditoleransi dengan baik ketika digunakan dalam jangka pendek.
"Karena ada komplikasi jika digunakan dalam jangka panjang seperti memar, perubahan kulit dan perubahan tulang, kami hanya menggunakannya dalam jangka waktu yang singkat. Sangat jarang kami menggunakannya lebih dari sekali atau dua kali setahun," kata Dr McCoyd.
Tetapi, bahkan dalam jangka pendek, steroid sebenarnya tetap bisa menimbulkan efek samping, kata McCoyd. Berikut adalah enam efek samping yang mungkin timbul:
1. Masalah tidur
"Salah satu efek samping yang paling umum dari awal terapi steroid dosis tinggi adalah gangguan tidur," kata McCoyd.
Gangguan tidur yang biasa terjadi adalah sulit tidur, memiliki mimpi yang tidak menyenangkan dan merasa mengantuk atau lelah di siang hari. Berikut ini saran untuk membantu Anda tidur dengan lebih baik:
- Minum seluruh dosis steroid di pagi hari, jika dokter Anda menyetujui.
- Tanyakan kepada dokter resep obat tidur yang boleh Anda konsumsi
- Jika Anda diberikan obat dengan efek penenang, seperti antidepresan, minum pada waktu menjelang tidur.
2. Lidah dan perut terasa tidak enak
Beberapa orang mengatakan bahwa mereka merasakan lidah mereka seperti habis memakan logam, ketika menjalani pengobatan steroid. Makam permen dapat membantu meringankan rasa logam itu.
Efek samping umum lainnya adalah sakit perut, mual, dan muntah. Tanyakan kepada dokter apakah Anda boleh minum obat antasida (obat maag) yang dijual bebas untuk membantu mengendalikannya.
3. Gangguan suasana hati
Terapi steroid dapat membuat Anda gelisah dan mudah tersinggung.
"Pasien yang memiliki gangguan suasana hati berat dapat berobat di rumah sakit untuk memastikan mereka tidak memiliki serangan depresi atau kecemasan yang serius," kata McCoyd.
Perubahan suasana hati karena pengobatan steroid dapat berkisar dari ringan sampai serius. Pastikan untuk memberitahu dokter jika sebelumnya Anda memiliki riwayat depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan bipolar.
4. Berat badan bertambah
"Meskipun beberapa orang mungkin merasakan mual saat menjalani terapi steroid, ada juga sebagian orang menemukan bahwa nafsu makan mereka meningkat," kata McCoyd.
Steroid juga meningkatkan kecenderungan tubuh mempertahankan cairan. Karenanya, mungkin Anda akan melihat pembengkakan di pergelangan kaki dan berat badan bertambah beberapa kilogram.
Saat Anda sedang menjalani terapi steroid, disarankan untuk melakukan diet rendah garam untuk mengurangi retensi cairan. Anda juga sebaiknya tidak makan berlebihan.
5. Infeksi
Salah satu fungsi dari steroid adalah untuk menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda lebih berisiko mengalami infeksi.
"Saya sarankan, Anda melakukan tes darah dan urine untuk mencari tanda-tanda infeksi sebelum memulai pengobatan," kata McCoyd. Jika ditemukan gejala infeksi saat mengonsumsi steroid, dengan tanda seperti demam, menggigil, batuk, atau sakit tenggorokan, cepat beritahukan dokter Anda.
Anda dapat menurunkan risiko infeksi dengan sering mencuci tangan dan dengan menjaga jarak dari orang-orang yang sedang terinfeksi virus, misalnya sedang sakit flu.
6. Peningkatan kadar gula darah
Salah satu efek samping yang paling penting dari terapi steroid adalah peningkatan kadar gula darah. Hal ini biasanya tidak masalah, kecuali jika Anda memiliki diabetes.
Jika Anda memiliki diabetes, Anda akan cenderung melihat angka yang lebih tinggi ketika melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah. Orang dengan diabetes harus terus berkomunikasi dengan dokter setiap ada perubahan kadar gula darah selama pengobatan steroid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.