KOMPAS.com - Kesadaran untuk menghindari paparan asap rokok biasanya lebih kuat saat seorang wanita sedang hamil. Bahaya rokok pada kesehatan janin memang sudah banyak diteliti, salah satunya gangguan otak yang memengaruhi perilaku dan kemampuan belajar.
Walau menghindari asap rokok selama kehamilan memang wajib, menurut para peneliti dari Duke University, tetapi asap rokok seharusnya dijauhi sejak sebelum kehamilan terjadi.
Peneliti mengungkapkan, paparan asap rokok sebelum wanita tersebut hamil tetap dapat memengaruhi kesehatan janinnya kelak.
Zat-zat berbahaya dari asap rokok umumnya dapat menetap beberapa hari dalam tubuh wanita. Semakin sering terpapar, semakin banyak pula bagian tubuh yamg dirusak oleh bahan-bahan berbahaya dari produk tembakau itu.
Penelitian ini dilakukan terhadap tikus. Sebagian tikus diberi paparan asap tembakau sebelum hamil dan sebagian lainnya tidak.
Peneliti memaparkan, zat kimia dari tembakau dapat mengubah metabolisme wanita, bahkan mengubah suatu gen pada sel telur yang berkaitan dengan aktivitas gen yang mengontrol fungsi otak.
Akibatnya, saat kehamilan terjadi, otak janin bisa terkena dampaknya. Kemudian, bayi yang dilahirkan berisiko mengalami gangguan perkembangan otak yang terkait dengan fungsi memori dan kemampuan belajar.
Dalam penelitian ini, Dr Theodore Slotkin, peneliti dari Duke University, juga mengingatkan untuk menghindari paparan dari asap rokok elektronik. Menurut dia, rokok elektronik juga mengandung bahan berbahaya yang bisa memengaruhi kesehatan wanita pada masa subur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.