KOMPAS.com - Penyebaran sel kanker, bahkan ke organ tubuh yang jauh dari tempat kanker berasal, diketahui merupakan penyebab 90 persen kematian karena penyakit ini.
Tumor memang mampu "menabur" sel-selnya ke bagian lain di tubuh. Penyebaran kanker atau metastasis adalah pertarungan melawan sel kanker yang bermutasi secara cepat dengan seluruh bagian tubuh. Kanker yang sudah menyebar juga sulit diobati.
Tim peneliti Sanger Institute Cambridge, berupaya mengetahui apa yang menyebabkan tumor menyebar. Dalam sebuah penelitian terhadap tikus diketahui, perubahan pada sistem imun mampu memperlambat penyebaran kanker kulit ke paru.
Dalam studi tersebut, diciptakan 810 set tikus yang secara genetik dimodifikasi untuk mengetahui bagian mana dari DNA yang terlibat dalam penyebaran kanker.
Mereka menginjeksi tikus dengan kanker kulit (melanoma) lalu dihitung jumlah tumor yang terbentuk di paru. Hasilnya diketahui 23 bagian DNA atau gen yang membuat sel kanker dengan mudah menyebar atau justru menghambat. Kebanyakan terkait dengan sistem imun.
Ketika terapi ditargetkan pada salah satu gen yang disebut Spns2, ternyata terjadi penurunan penyebaran tumor sampai dua pertiga.
Selama ini salah satu pengobatan kanker yang disebut imunoterapi, yakni memperkuat sel imun untuk melawan kanker, telah berhasil memberi hasil signifikan pada sebagian pasien. Namun, banyak juga yang tidak berhasil.
Dengan hasil penelitian terbaru ini, apalagi gen yang spesifik sudah diketahui, diharapkan bisa dikembangkan metode pengobatan kanker yang lebih efektif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.