KOMPAS.com - Ingin makan sehat dan menjaga pinggang Anda tetap langsing? Cobalah lebih selektif memilih buah dan sayuran, demikian saran penelitian terbaru.
Tim ilmuwan Harvard mengevaluasi data lebih dari 133.000 wanita dan pria selama 24 tahun di Amerika Serikat.
Setelah disesuaikan untuk faktor gaya hidup lain seperti merokok dan aktivitas fisik, para peneliti menemukan bahwa penambahan asupan harian buah dan sayuran non-tepung dapat menurunkan risiko obesitas, bahkan membantu menurunkan berat badan.
Sebaliknya, konsumsi sayuran dan buah bertepung seperti kentang, jagung dan kacang polong dapat menaikkan risiko penambahan berat badan, kata tim yang dipimpin oleh Monica Bertoia dari Harvard University School of Public Health dan Brigham and Women's Hospital, di Boston.
Temuan ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat. Namun, penelitian ini dapat dijadikan sebagai petunjuk tambahan untuk pencegahan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe-2, penyakit jantung, kanker dan berbagai gangguan kesehatan lainnya," kata para peneliti.
Penelitian ini telah dipublikasikan pada 22 September dalam jurnal PLoS Medicine.
Para ahli gizi tidak terkejut dengan temuan ini.
Erin Keane adalah hli diet dan nutrisi klinis di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City. Dia mengatakan bahwa perbedaan antara sayuran yang mengandung tepung dan non-tepung, ada pada "beban glikemiknya".
"Makanan dengan glikemik rendah diperkirakan menghasilkan lonjakan glukosa darah yang lebih sedikit, dapat menurunkan rasa lapar dan berpotensi mengurangi asupan kalori total dalam sehari," jelas Keane.
Sayuran yang diklasifikasikan sebagai glikemik rendah termasuk brokoli, kembang kol, kubis, kale, lobak, bayam, selada romaine, kedelai dan cabai, kata Keane.
Sayuran berglikemik tinggi adalah sayuran sarat pati atau tepung termasuk kentang dan jagung.
Sedangkan buah seperti beri, termasuk berglikemik rendah. Lain halnya dengan pisang yang mengandung nilai glikemik lebih tinggi.
Sehingga, untuk menurunkan berat badan, asupan beri lebih dianjurkan daripada pisang, sementara pisang lebih berfungsi bagi mereka yang ingin memertahankan tingkat energinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.