Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2017, 17:49 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin dini kanker ditemukan, semakin tinggi pula kemungkinan pasien untuk pulih. Sayangnya, sebagian besar kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, yaitu stadium 3 atau 4. Banyak pasien yang terlambat berobat.

Dokter spesialis bedah onkologi dari Rumah Sakit Dharmais, Walta Gautama mengungkapkan, ada sekitar 65 persen pasien kanker yang ditemukan pada stadium 3 dan 4. Selama puluhan tahun, angka presentase tersebut tak pernah turun secara signifikan.

Walta mengatakan, ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebabnya. Pertama, gejala kanker yang memang tak terasa pada awal kemunculannya. Untuk itu sangat penting bagi pasien untuk melakukan deteksi dini.

"Dari sisi pasien itu sendiri juga bisa, karena takut terdiagnosis kanker saat memeriksakan diri," ujar Walta di Rumah Singgah YKPI, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Penyebab lainnya, yaitu dari sisi pelayanannya. Untuk menemukan kanker pada stadium awal, dibutuhkan deteksi dini. Akan tetapi, pelayanan deteksi dini belum merata di setiap daerah.

Untuk deteksi dini kanker payudara misalnya, belum semua rumah sakit di daerah memiliki alat mammografi.

"Mammografi untuk deteksi dini kanker payudara, tapi enggak semua rumah sakit punya. Setiap rumah sakit di kabupaten minimal juga punya ahli radiologi yang mampu membaca mamografi," jelas Walta.

Ahli patologi yang berperan dalam diagnosis penyakit juga belum merata di seluruh Indonesia. Belum lagi ahli bedah onkologi yang juga belum merata di seluruh Indonesia.

Selain itu, antrean untuk berobat kanker di rumah sakit juga sangat panjang, khususnya untuk pasien BPJS.

Akibat permasalahan tersebut, pasien bisa saja telah terdiagnosis kanker pada stadium 1 dan 2. Namun, keterbatasan pelayanan membuat pasien terlambat berobat. Saat dicek kembali, ternyata kanker sudah berkembang menjadi stadium lanjut.

Menurut Walta, perlu kerjasama banyak pihak untuk membenahi pelayanan mulai dari pencegahan penyakit hingga pengobatan.

Di samping itu, edukasi kesehatan dan cara deteksi dini kanker juga harus terus disosialisasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau