Selain rumit, terapi kanker butuh biaya besar. Sebelum ada program Jaminan Kesehatan Nasional, biaya jadi kendala terbesar pasien berobat. Dengan JKN, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan menanggung biaya terapi kanker. Pada 2015, BPJS Kesehatan mengeluarkan biaya Rp 2,9 triliun bagi 1.300 pasien kanker peserta JKN.
Melonjaknya pasien kanker di era JKN menyebabkan pasien yang akan dioperasi, kemoterapi, dan radioterapi menumpuk di RS rujukan. Mereka antre layanan beberapa bulan. "Sehari, 800 pasien berobat dan kasus baru kanker RS Dharmais 2.000 kasus setahun," ucap Kepala Instalasi Deteksi Dini RS Kanker Dharmais Denni Joko Purwanto.
Sebanyak 70-80 persen dari jumlah total pasien yang datang ke RS Kanker Dharmais sudah dalam stadium lanjut. Sistem rujukan dan rujuk balik belum membuat pasien dilayani sejak dini karena sedikit RS bisa menangani kanker.
Pada Sabtu, 4 Februari, semua negara memperingati Hari Kanker Sedunia bertema "Kita Bisa, Aku Bisa". Maknanya, tiap orang berperan mengurangi beban kanker. Kita bisa menjalani pola hidup sehat. Cari, pilah, dan pilih informasi kanker yang benar. (ADHITYA RAMADHAN)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Februari 2017, di halaman 5 dengan judul "Cari Alternatif sampai Antre Layanan".