KOMPAS.com — Kita semua tahu, kanker, terutama stadium lanjut, adalah penyakit yang berat. Tidak hanya untuk pasien, tetapi juga untuk perawat atau pendamping pasien.
Pendamping pasien sering kali harus bolak-balik membawa pasien ke laboratorium untuk pemeriksaan, harus sering berdiskusi dengan dokter, menolong pasien makan, membersihkan diri, membujuk pasien yang depresi untuk melanjutkan pengobatan, dan sebagainya.
Semua itu tidak hanya menguras energi, membuat kurang tidur, tidak bisa bekerja dengan baik, tetapi juga menguras pikiran dan emosi.
Pendamping pasien yang kelelahan tentu tidak akan banyak bermanfaat. Karena itu, bekali diri Anda dengan empat tips untuk bertahan berikut ini.
1. Rawat dirimu sendiri
Terlalu sering pendamping pasien menyangkal kebutuhan mereka sendiri. Ini mengagumkan, tetapi tidak efektif.
Pendamping yang mengabaikan dirinya sendiri pada akhirnya akan ikut sakit, tertekan, emosional, dan ini tidak baik untuk siapa pun. Untuk mencegah hal itu, luangkan beberapa waktu setiap hari (atau setidaknya setiap minggu) untuk diri sendiri.
Isi waktu untuk hal-hal yang Anda sukai seperti olahraga, makan makanan yang layak dan enak, serta melakukan kegiatan favorit, seperti membaca, bermain musik, atau sekadar berkumpul dengan teman-teman akrab di kedai kopi selama beberapa jam.
2. Jangan membantu di luar kemampuan
Beberapa pasien mengalami kesulitan menerima bantuan terlalu banyak. Kadang, mereka merasa konyol dan tidak berdaya karena terlalu dilayani.
Jika pasien merasa demikian, Anda sebagai pendamping harus memberikan ruang bagi pasien. Tanyakan baik-baik kepada pasien, jenis bantuan apa yang mereka inginkan dari Anda. Mungkin mereka ingin dibiarkan makan atau membersihkan badannya sendiri.
Jika menurut Anda hal itu tidak membahayakan, berkompromilah. Sesungguhnya, hal ini juga baik untuk Anda karena Anda bisa menghemat energi.
3. Pelihara rasa humor
Tentu, kanker adalah masalah serius. Menjalani proses pengobatannya bisa membuat siapa pun menjadi sedikit gila. Di situasi seperti ini, memelihara rasa humor akan sangat meringankan situasi.
Desember lalu, Kerry Apicella, 62 tahun, dari New York City, harus menjalani pengobatan kanker payudara.