MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi mengakui masih banyak permasalahan pelayanan kesehatan di Sumatera Utara. Persoalan yang paling banyak dikeluhkan adalah masih banyaknya warga belum mempunyai kartu badan penyelenggaraan jaminan sosial (BPJS) Kesehatan.
Selain itu, ketersediaan obat juga masih terbatas terutama untuk pasien menderita kanker stadium akhir, distribusi tenaga medis yang belum merata, dan standar pelayanan minimum (SPM) yang belum sepenuhnya terlaksana.
"Makanya jangan heran, masyarakat lebih memilih berobat ke luar negeri seperti negara tetangga bagi yang mampu. Sedangkan bagi yang tidak mampu memilih pengobatan tradisional," kata Gubernur saat membuka seminar Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumut dan Medan, Rabu (22/2/2017).
Seminar tersebut juga dihadiri Kedutaan Besar Republik Polandia Tomasz Pietka, Ketua Persi Pusat dr Kuntjoro Adi Purjanto, Ketua Persi Sumut dr Azwan Hakim Lubis, pelopor Hemodialisa Prof dr Harun Rasyid Lubis, serta sejumlah direktur rumah sakit negeri dan swasta, Kadis Kesehatan Sumut dan Medan, dan kepala BPJS Medan.
Erry mengajak rumah sakit di Sumut meningkatkan pelayanan dan fasilitasnya agar masyarakat tidak beralih ke negara jiran.
Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, dinamis dan kompetitif, karenanya rumah sakit harus memenuhi standar mutu dalam memberikan pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Rumah sakit harus memperhatikan indikator mutu pelayanan, indikator ini akan menurunkan minat masyarakat berobat ke luar negeri," ucap Erry.
Selain itu, tenaga kesehatan juga tidak hanya berdiam diri, harus berjuang untuk meningkatkkan kompetensi diri agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing dengan kemampuan ilmu dan teknologi kedokteran.
Ketua Umum Persi dr Kuntjoro Adi Purjanto menjelaskan, seminar ini mengangkat isu-isu perumahsakitan, di antaranya kebijakan terkini Kemenkes RI dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit di era MEA dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Juga soal kendali mutu dan biaya, farmasi, keperawatan, pengelolaan limbah, promosi dan customer service di rumah sakit.
Berdasarkan data jumlah rumah sakit di Sumut mencapai 215 unit dengan rincian 33 rumah sakit umum daerah, 1 RSU provinsi, 1 RSU vertikal, 10 RSU TNI/Polri, 13 RSU BUMN, 157 RSU swasta.
Rumah sakit yang telah lulus akreditasi versi 2012 sebanyak 40 terdiri atas RSU pemerintah dan swasta, serta 16 RSU pemerintah berstatus badan layanan umum daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.