Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahagiakah Pasangan yang Tidur di Ranjang Terpisah?

Kompas.com - 24/03/2017, 21:35 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Banyak komentar dilontarkan terhadap pasangan yang tidak tidur di ranjang yang sama. Entah tidur di ranjang terpisah atau benar-benar di ruangan terpisah.

Salah satu yang ramai dikomentari adalah Presiden Donald Trump dan istrinya Melania. Mereka berdua dikabarkan tidur di ruangan terpisah.

Ramai diberitakan bahwa itu adalah keputusan Melania dan itu membuktikan betapa ia menghindari menghabiskan waktu bersama suaminya.

 

Saat ini Sang Ibu Negara ini tinggal jauh dari Gedung Putih. Ia memutuskan tinggal di New York agar putera mereka Barron dapat menyelesaikan sekolahnya di sana.

Tampaknya bahkan ketika mereka bersama, pasangan no 1 di Amerika itu tidur di ruangan terpisah.

Jika ini benar, apakah buruk? Apakah pasangan yang tidur di ranjang terpisah berarti hubungan mereka tanpa cinta?

"Tidur di ranjang terpisah itu bukan hal buruk. Faktanya, ahli tidur merekomendasikan hal itu," kata ahli relationship, Madeline Mason.

"Sepanjang pasangan itu setuju dan senang dengan pengaturan tidur itu. Saya tak akan khawatir dengan status hubungan itu," katanya.

"Namun jika satu pihak tak senang dengan pengaturan itu tanpa diskusi lebih jauh mengenai hal itu, saya akan mengatakan hal itu merupakan awal dari sebuah akhir relasi," imbuhnya.

Studi-studi sudah membuktikan bahwa tidur di ranjang yang sama dengan pasangan sesungguhnya meningkatkan risiko depresi, penyakit jantung dan stroke.

Tentu saja tidur di ranjang terpisah tidak selalu berarti pasangan itu tak berhubungan seks. Mereka mungkin sering berhubungan seks dan masih menikmati waktu berduaan sesudahnya sebelum kembali ke ruangan masing-masing untuk tidur nyenyak.

Aktris Helena Bonham Carter dan pasangannya, sutradara film Tim Burton tampaknya jadi contoh kuat pasangan yang punya ruang sendiri dalam sebuah relasi.

Mereka tak hanya punya kamar tidur sendiri tapi juga melangkah lebih jauh dengan tinggal di rumah terpisah yang punya pintu penghubung.

Namun di akhir 2014, pasangan itu pisah setelah bersama selama 13 tahun. Apakah pengaturan tidur yang tidak biasa itu jadi penyebab perpisahan? Atau mungkin itu yang membuat mereka bersama begitu lama.

Tak ada yang suka tidur di ruangan sama dengan seorang yang mendengkur atau sering berebut selimut di ranjang. Banyak pasangan mengakui mereka memilih tidur di ruang terpisah jika bisa.

Jika Melania yang menginginkan hal itu, tampaknya masuk akal. Menurut sebuah studi Sleep and Biological Rhythms dari 2007, wanita tidur lebih baik sendirian. Sementara pria tidur lebih berkualitas dengan seorang partner.

Terlebih lagi, Melania sebelumnya mengatakan kunci perkawinan sukses adalah kamar mandi terpisah. Jadi mungkin itu berlaku pula untuk ruang tidur.

Tentu saja, jika pasangan tak pernah menghabiskan waktu bersama atau berbagi keintiman, mungkin itu bukan tanda terbaik hubungan yang bahagia. Tapi pasangan yang tidur terpisah bukan berarti mereka tak bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau