"Ibu yang menderita malformasi arteri-vena akan menurunkan 10 persen risiko malformasi kepada anaknya," kata Eka dilansir dari Kompas.com (16/10/2012).
Seperti penyakit lainnya, pemeriksaan gejala malformasi arteri-vena lebih baik dilakukan sesegera mungkin.
Mereka yang memiliki gejala malformasi arteri-vena, seperti kejang-kejang, pendarahan dalam tulang tengkorak, atau sakit kepala tak kunjung sembuh perlu mendapatkan pemeriksaan detail oleh dokter.
Deteksi malformasi yang kerap dilakukan yakni menggunakan alat magnetic resonance imaging (MRI). Di Indonesia, alat ini biasanya bisa dengan mudah ditemui di berbagai rumah sakit tipe B dan tipe A.
Rumah sakit tipe B ialah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. Rumah sakit tipe ini menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit tipe C yang hanya mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas.
Sedangkan rumah sakit tipe A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas. Rumah sakit ini ditetapkan sebagai tempat pelayanan rumah sakit rujukan tertinggi (top referral hospital) atau rumah sakit pusat.
Pengelompokan jenis rumah sakit ini digunakan untuk rujukan pada BPJS Kesehatan.
Hal pertama yang perlu dilakukan seseorang apabila mendapati orang lain kejang-kejang adalah tidak panik.
Dalam kondisi tenang, Anda kemudian dianjurkan untuk melakukan pertolongan pertama.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pertolongan pada orang yang kejang-kejang.
Melansir dari Kompas.com (03/02/2015), ada 6 hal yang harus dilakukan ketika mendapati orang kejang-kejang.
Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Seseorang Kejang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.