KOMPAS.com - Di era serba gadget seperti saat ini, banyak sekali keluhan seputar kesehatan mata. Salah satunya adalah kondisi mata kering.
Ya, penggunaan gadget membuat kita lebih jarang berkedip. Akibatnya, air mata yang dihasilkan untuk "membasahi" mata jadi lebih sedikit.
Dalam kondisi ini, mata kemudian dibuat terpaksa menutup atau berkedip untuk menghindari ketidaknyamanan.
Pada dasarnya, mata kering bisa terjadi karena disebabkan oleh dua hal.
Pertama, air mata menguap terlalu cepat. Kedua, mata menghasilkan air mata terlalu sedikit.
Kondisi ini umum terjadi pada manusia dan pada beberapa hewan.
Baca juga: Tips Mengatasi Masalah Mata Kering
Sindrom mata kering dapat terjadi pada semua usia dan pada orang yang sehat.
Namun, kondisi ini lebih umum terjadi pada usia yang lebih tua ketika karena menghasilkan lebih sedikit air mata.
Secara normal, mata menghasilkan air mata setiap saat, tidak hanya ketika kita menguap atau mengalami emosi.
Melansir dari Medical News Today (14/12/2019), dijelaskan bahwa mata yang sehat adalah mata yang selalu tertutup cairan, yang dikenal sebagai film air mata.
Film air mata dirancang agar mata tetap stabil di antara setiap kedipan. Hal itu juga untuk mencegah mata menjadi kering dan memungkinkan penglihatan tetap jelas.
Jika kelenjar air mata menghasilkan lebih sedikit air mata, lapisan air mata bisa menjadi tidak stabil.
Baca juga: Mengatasi Mata Kering dan Iritasi
Kondisi itu kemudian dapat memecah air mata dengan cepat sehingga menciptakan bintik-bintik kering di permukaan mata.
Air mata diketahui terbuat dari air, minyak lemak, protein, elektrolit, zat untuk melawan bakteri, dan faktor pertumbuhan.
Campuran itu membantu menjaga permukaan mata tetap halus dan jernih sehingga seseorang bisa melihat dengan jelas.