Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Penyakit Sifilis, Gejala hingga Cara Penularannya

Kompas.com - 17/12/2019, 21:00 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyakit sifilis yang disebabkan oleh infeksi bakteriTreponema pallidum kiranya sudah tidak asing lagi di telinga kita.

Penyakit yang biasanya menyebar melalui kontak seksual ini akrab juga disebut penyakit raja singa.

Sifilis sering kali dimulai dengan luka yang tidak menyakitkan, biasanya terletak pada alat kelamin, dubur ataupun mulut.

Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kulit atau kontak selaput lendir dengan luka ini.

Setelah infeksi awal, bakteri sifilis bisa saja tidak aktif di dalam tubuh hingga tak menimbulkan gejala selama beberapa dekade.

Baca juga: Ini Efek Samping Pengobatan Sifilis

Tetapi tanpa memiliki gejala, seseorang dengan sifilis masih bisa menularkan bakteri ke pasangan seksualnya.

Oleh sebab itu, apabila sudah mengira terkena sifilis, Anda lebih baik segera megakses perawatan.

Melansir dari Mayo Clinic (15/12/2019), sifilis yang diketahui sejak dini dapat disembuhkan, salah satunya dengan suntikan penisilin.

Apabila tak diobati, sifilis dapat bersiko merusak jantung, otak atau organ-organ lain, hingga dapat mengancam jiwa.

Tahapan dan gejala sifilis

Pada dasarnya, sifilis berkembang secara bertahap dan gejalanya bervariasi pada setiap tahapannya.

Namun, gejala yang muncul tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama.

Merangkum dari WebMD (15/12/2019), secara umum tahap-tahap sifilis bisa disebut "primer," "sekunder," "laten," dan "tersier (terlambat)".

Baca juga: Infeksi Sifilis Melonjak Tajam di Jepang, Ada Apa?

Berikut ini penjelasan mengenai tahapan dan gejala sifilis yang bisa saja muncul:

Sifilis primer

Gejala untuk tahap primer biasanya muncul 10 hari hingga 3 bulan setelah seseorang terpapar sifilis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com