KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang jamak muncul di musim penghujan adalah demam berdarah dengue (DBD).
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue.
Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus, yang terinfeksi virus dengue dari penderita DBD lainnya.
Baca juga: Berapa Lama Masa Penyembuhan Demam Berdarah (DBD)?
Di Indonesia, vektor atau pembawa virusnya kebanyakan nyamuk Aedes aegypti betina.
Musim penghujan merupakan salah satu momentum nyamuk DBD berkembang biak.
Agar tidak tertular penyakit DBD, ada baiknya kita mengenali ciri-ciri nyamuk demam berdarah (DBD).
Melansir buku Demam Berdarah (2007) oleh dr. Genis Ginanjar, nyamuk Aedes aegypti betina atau nyamuk DBD punya ciri fisik khas. Antara lain:
Selain itu, ukuran dan warna tubuh nyamuk DBD dapat bervariasi, tergantung kondisi lingkungan dan nutrisinya.
Nyamuk DBD betina dan jantan tidak banyak perbedaan. Hal yang membedakan hanya keberadaan rambut di antena nyamuk jantan.
Baca juga: Ini Beda Demam Berdarah (DBD) dengan Demam Biasa
Melansir buku Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah (2007) oleh Dr. Handrawan Nadesul, nyamuk DBD atau Aedes aegypti biasanya beredar di tempat tertentu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.