Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2020, 15:28 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Siklus nyamuk DBD

Selain tingal di tempat yang sejuk dan lembab, nyamuk DBD juga enggan bertelur di tempat yang kotor.

Betina nyamuk Aedes aegypti lebih memilih bertelur di genangan air yang jernih dan tidak mudah terusik untuk bertelur.

Misalkan wadah barang bekas di pekarangan, talang atau tempat penampungan air, tempayan, sampai baki penampungan air di dalam kulkas.

Sekali bertelur, nyamuk ini bisa menghasilkan 200-400 bakal anakan.

Nyamuk DBD kebanyakan umurnya hanya bertahan sepuluh hari. Paling lama dua sampai tiga minggu.

Baca juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Penularan, dan Penanganan

Kapan nyamuk DBD menggigit?

Tidak seperti kebanyakan nyamuk yang menggigit sewaktu-waktu, nyamuk DBD tidak rakus.

Nyamuk ini disebut memiliki pola aktivitas yang diurnal, atau aktif pada pagi sampai siang hari.

Nyamuk Aedes aegypti betina menggigit atau menghisap darah manusia untuk mendapatkan protein sebagai bekal bertelur.

Nyamuk DBD biasanya "beroperasi" pada pukul 06.00 WIB-09.00 WIB dan 15.00 WIB-17.00 WIB.

Di luar jam tersebut, nyamuk DBD disebut hinggap di genangan air jernih untuk bertelur.

Namun, studi baru menyebut pola aktivitas nyamuk DBD hanya pagi dan sore hari disebut mulai bergeser.

Baca juga: Selain Minum Jus Jambu, Ini 7 Cara Alami Naikkan Trombosit dengan Cepat

Studi dari Universitas Hasanuddin, Makassar, pada 2012 lalu, menemukan nyamuk DBD ternyata juga menghisap darah manusia pada malam hari.

Riset yang dipublikasikan di Jurnal Ekologi Kesehatan itu mengamati 15 rumah penduduk di Makassar pada pukul 06.00 WITA sampai 03.00 WITA.

Hasil penelitian menunjukkan, aktivitas menghisap darah nyamuk Aedes aegypti tertinggi pukul 17.00-18.00 WITA.

Aktivitas Aedes aegypti dan Aedes albopictus terendah terjadi pada pukul 12.00-14.00 WITA.

Selain itu, ditemukan fakta nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus menghisap darah pada malam hari antara pukul 18.00-20.00 WITA.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau