Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2020, 13:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah gerakan 3M yang menjadi salah satu program Kementerian Kesehatan. 3M sendiri merupakan singkatan dari menguras, menutup, dan mengubur.

Sudah lama 3M digadang-gadang sebagai cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Melansir laman Kementrian Kesehatan Indonesia, hampir setiap tahun kejadian DBD di Indonesia cenderung meningkat pada pertengahan musim penghujan sekitar bulan Januari, dan cenderung turun pada bulan Februari hingga ke penghujung tahun.

Baca juga: Cara Usir Nyamuk Aedes aegypti Pembawa Virus Demam Berdarah

Untuk menangani hal tersebut, diperlukan peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan.

Oleh karena itu, program 3M perlu dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya saat musim penghujan tiba. Program tersebut meliputi:

1. Menguras

Hal ini dilakukan dengan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

2. Menutup

Langkah ini dilakukan dengan menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sejenisnya.

3. Mengubur

Mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Gerakan tambahan

Melansir laman Hello Sehat, cara yang paling utama untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan mengusahakan agar kita tidak digigit nyamuk Aedes aegypti.

Hal bisa dilakukan dengan menjaga lingkungan tetap bersih, juga menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah.

Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

Oleh karena itu, ada baiknya program 3M tersebut juga diikuti dengan langkah-langkah tambahan seperti berikut:

- Menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan

Bubuk larvasida berkhasiat untuk membunuh entik-jentik nyamuk. Di Indonesia, bubuk larvasiada biasanya dijual dengan merek Abate.

Abate merupakan obat antilarva yang mengandung temefos dan biasanya berbentuk pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), temephos adalah bahan kimia yang berupa insektisida fosfat organik nonsistemik.

Penggunaan temefos tidak mencemari lingkungan dan sudah dijamin keamanannya bagi manusia maupun hewan di sekitarnya.

- Menanam tanaman pengusir nyamuk

Melansir laman SehatQ, tanaman pengusir nyamuk ini bekerja dengan memblokir indera penciuman nyamuk lewat wewangian yang mereka keluarkan sehingga nyamuk sulit mendarat di kulit manusia, apalagi menghisap darah kita.

Tanaman yang bisa mengusir nyamuk antara lain bunga lavender, daun sereh, basil, catnip. thyme, peppermint, cengkeh dah sejenisnya.

- Menggunakan kelambu saat tidur dan menggunakan anti nyamuk

Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam rumah. Kita bisa memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela.

Kasa nyamuk ada berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring-jaring rapat yang tipis namun kuat menghalau masuknya nyamuk dari luar.

Baca juga: Dapatkah Gejala Demam Berdarah (DBD) Disertai Batuk Pilek?

Pencegahan demam berdarah juga perlu dilakukan dengan memasang kelambu di kamar tidur. Kita bisa memasangnya mengelilingi ranjang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com