KOMPAS.com - Lupus adalah penyakit autoimun akibat tubuh memproduksi antibodi berlebihan yang menyerang jaringan tubuh di berbagai organ.
Kerusakan organ tersebut biasanya akan menyebabkan berbagai keluhan dan gejala.
Pada umumnya, sistem imun atau kekebalan tubuh pada manusia berfungsi menjaga tubuh dari infeksi yang menyerang.
Baca juga: 7 Penyakit Ini Bisa Sebabkan Anak Muda Mati Mendadak
Tetapi pada kondisi tertentu, sistem imun bisa jadi menyerang sel-sel dalam tubuh sendiri sehingga timbul berbagai gejala penyakit yang disebut penyakit autoimun.
Salah satu penyakit autoimun yang sering dijumpai tidak lain adalah lupus eritematosus sistemik atau lebih dikenal dengan sebutan "lupus".
dr. Gartika Sapartini, Sp.A (K), dalam tulisannya yang dimuat di laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menerangkan penyakit lupus lebih banyak mengenai anak perempuan dan angka kejadiannya bisa meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Pada anak, sebagian besar penderita lupus berusia 9-15 tahun atau saat memasuki masa pubertas.
Menurut dia, sejumlah penelitian selama ini menunjukkan bahkan penyakit lupus bisa terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:
Dokter Spesialis Anak Konsultan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tersebut menjelaskan, penyakit lupus sulit untuk dikenali karena gejalanya yang beragam.
Setiap anak dapat memiliki gejala yang berbeda dengan anak lainnya.
Berikut ini beberapa gejala awal yang munkin terjadi:
1. Demam lama tanpa penyebab yang jelas
Gartika mengngkapkan seringkali pasien lupus datang ke rumah sakit dengan keluhan demam ringan yang hilang timbul dan telah berlangsung lama.
Lama yang dimaksud di sini, yakni hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa diketahui penyebabnya.
2. Tampak pucat dan memiliki riwayat transfusi darah berulang