Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bahaya "Toxic Parents" bagi Kesehatan Anak

Kompas.com - 22/02/2020, 06:04 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Bustle,

KOMPAS.com - Menjadi orangtua memang bukan pekerjaan yang mudah karena tidak ada sekolah khusus yang mengajari kita bagaimana caranya menjadi orangtua yang baik.

Tak hanya dengan pasangan, hubungan yang tidak bahaggia juga bisa terjadi di antara anak dan orangtua.

Seringkali orangtua tanpa sadar terlalu protektif, sering menyalahkan, hingga susah diajak kompromi. Tak jarang pula, orangtua seringkali memaksakan ego mereka kepada sang anak.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Mengalami Bullying

Dalam istilah masa kini, orangtua yang memiliki ciri-ciri tersebut kerap dijuluki dengan toxic parents atau orangtua "beracun".

Melansir laman Bustle, pelatih kehidupan bernama Christian Brown mengatakan, toxic parents bisa mempengaruhi kondisi kesehatan sang anak, terutama kesehatan mental.

Berikut lima hal yang biasa terjadi pada anak yang tumbuh bersama toxic parents:

1. Berisiko tinggi mengalami gangguan kecemasan

Riset tahun 1998 menunjukan bahwa anak yang dididik oleh orangtua "beracun" berisiko tinggi mengalami gangguan kecemasan saat dewasa.

Riset tersebut diikuti oleh 940 orang dewasa dan membuktikan bahwa anak-anak yang tumbuh bersama orangtua yang mengalami disfungsi cenderung mengalami kecemasan.

Toxic parents juga cenderung membuat anak sulit mengidentifikasi tanda awal kecemasan yang dialaminya.

Pasalnya, orangtua "beracun" seringkali tidak bisa menerima dengan baik rasa takut dan cemas sang anak.

Inilah yang menyebabkan sang anak terlambat mendapatkan penanganan sejak dini sehingga mengakibatkan ia mengalami gangguan mental di usia dewasa.

2. Mudah stres

Ahli kesehatan jiwa Heidi Hanna mengatakan, toxic parents kerap mengabaikan stres yang dirasakan sang anak.

Baca juga: Anak Didiagnosis ADHD, Orangtua Harus Bagaimana?

Meski kita tidak berada dalam situasi stres tinggi, kita tetap berisiko mengalami ledakan emosional yang negatif karena ketegangan yang tertimbun di dalam diri.

Komunikasi yang tidak berjalan baik antara orangtua dan anak akan menyebabkan penumpukan stres. Hal ini menyebabkan anak bereaksi negatif dalam banyak hal.

3. Sering merasa lelah

Berada di kumpulan orang-orang toxic pasti terasa sangat melelahkan, apalagi jika kita tinggal bersama mereka untuk waktu yang lama.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau