Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2020, 12:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang punya keluhan makan berlebihan atau sulit mengontrol nafsu makannya.

Wajar, jika Anda sesekali makan berlebihan atau doyan mengemil. Namun, Anda patut waspada saat selera makan ajek berlimpah.

Melansir Web MD, kebiasaan makan berlebihan rentan menyebabkan obesitas, penyakit stroke, jantung, sampai kanker.

Baca juga: Lapar Tapi Tidak Selera Makan, Bisa Jadi Tanda Apa?

Penulis buku Eat What You Love, Love What You Eat, Michelle May, M.D. mengatakan, susah mengontrol nafsu makan biasanya bermula dari ketidaksengajaan.

Kebiasaan tersebut bisa berawal dari hobi mengudap camilan saat orang sedang menonton televisi atau mengerjakan aktivitas di waktu senggang.

Ada juga orang yang jadi doyan makan saat sedang dilanda stres atau telah berhasil melewati serangkaian fase diet ketat.

Apapun penyebab nafsu makan berlebihan, kebiasaan tersebut perlu disetop agar tak kebablasan dan membahayakan kesehatan.

Baca juga: Gangguan Makan: Penyebab dan Jenisnya

Melansir Medical News Today, berikut beberapa cara mengurangi nafsu makan berlebihan:

1. Fokus pada sesi makan

Beberapa orang makan sambil mengerjakan hal lain seperti bermain telepon pintar atau merampungkan pekerjaan.

Akibatnya, mereka jadi tidak fokus dengan apa yang dikonsumsi dan makan pun jadi berlebihan.

Sebanyak 24 studi pada 2013 lalu menyimpulkan, gangguan saat makan seperti bermain gawai atau menonton televisi, menyebabkan orang makan berlebihan.

Untuk itu, Anda disarankan fokus saat makan dan sebisa mungkin untuk menghindari makan sambil mengerjakan kegiatan lain.

Baca juga: Pekerja Kantoran Ingin Hidup Sehat? Ini 5 Tips Pilih Menu Makan Siang

2. Makan perlahan

Studi menyebut orang yang terbiasa makan perlahan-lahan cenderung punya indeks massa tubuh lebih rendah dan makan lebih sedikit dibandingkan orang yang makan tergesa-gesa.

Makan perlahan ditengarai memberikan otak waktu untuk menyadari bahwa perut sudah kenyang.

Selain itu, makan perlahan-lahan juga dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk berhenti makan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau