Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuk Kronis: Gejala, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 20/03/2020, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Batuk merupakan tindakan refleks untuk membersihkan saluran pernapasan dari debu atau asap.

Namun, batuk bisa jadi menunjukan adanya gangguan serius pada kesehatan jika berlangsung secara terus-menerus.

Batuk yang berlangsung selama delapan minggu pada orang dewasa bisa dikategorikan dalam batuk kronis.

Sedangkan pada anak-anak batuk kronis umumnya terjadi minimal dalam waktu empat minggu.

Baca juga: Cara Memilih Obat Batuk yang Tepat

Batuk kronis dapat mengganggu tidur dan membuat kita merasa lelah. Kasus batuk kronis yang parah dapat menyebabkan muntah, pusing dan bahkan patah tulang rusuk.

Sangat sulit menentukan pemicu batuk kronis. Namun, batuk kronis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, alergi, asma atau GERD.

Gejala

Melansir Mayo klini, gejala batuk kronis bisa meliputi hal-hal berikut ini:

  • Hidung beringus atau tersumbat
  • Menumpuknya ingus di belakang tenggorokan
  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Desah dan nafas pendek
  • Mulas atau rasa asam di mulut
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, batuk kronis bisa menyebabkan keluarnya darah.

Komplikasi

Selain menyebabkan ketidaknyamanan, batuk kronis juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi berikut:

  • Sakit kepala
  • Sulit berkonsentrasi
  • Inkontinensia urin
  • Patah tulang rusuk.

Jenis-jenis batuk kronis

Melansir laman Medicinnet, batuk kronis memiliki berbagai tipe. Berikut jenis-jenis batuk kronis:

1. Batuk kering

Jenis batuk ini tidakmenghasilkan lendir namun dapat mengiritasi paru-paru dan tenggorokan.

Batuk ini juga bisa menjadi tanda adanya infeksi virus atau masalah sinus.

2. Batuk basah

Jenis batuk ini menghasilkan lendir atau dahak. Warna dahak juga bisa mengindikasikan adanya infeksi bakteri atau cairan di paru-paru.

Baca juga: 3 Jenis Mikroorganisme Penyebab Pneumonia

3. Batuk stres

Jenis batuk ini disebabkan oleh kejang refleksif pada saluran udara yang disebabkan saat kita sedang stres.

Jenis batuk ini biasanya tidak menghasilkan lendir dan tidak berhubungan dengan infeksi.

4. Batuk rejan

Jenis batuk ini biasanya terjadi pada anak-anak dan disebabkan oleh infeksi virus.

Batuk ini juga bisa menghasilkan suara yang keras karena adanya pembekakan pada batang tenggorokan. Batuk ini juga bersifat sangat menular.

Pengobatan

Perawatan untuk batuk kronis tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut metode pengobatan batuk kronis berdasakan penyebabnya:

  • Batuk yang disebabkan oleh asma dapat diobati dengan steroid inhalasi untuk mengurangi peradangan di saluran pernapasan.
  • Batuk yang disebabkan oleh alergi dapat diobati dengan menghindari hal-hal yang menyebabkan alergi dan mengonsumsi antihistamin untuk meredam reaksi alergi.
  • Batuk yang disebabkan infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik.
  • Batuk yang disebabkan oleh GERD dapat diobati dengan antasida untuk menetralkan asam lambung dan obat untuk mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau