KOMPAS.com - Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami kecemasan ketika mendengar atau melihat peristiwa buruk.
Munculnya berita atau kabar mengenai suatu tragedi bisa saja membuat anak merasa tertekan dan takut. Bahkan, sang anak juga bisa mengalami trauma karena kabar atau informasi buruk yang diterimanya.
Oleh karena itu, orangtua perlu mengambil langkan untuk menenangkan ketakutan anak-anak mereka.
Orangtua juga perlu mengambil pendekatan aktif dan mendiskusikan berbagai peristiwa sulit yang sesuai dengan usia sang anak.
Baca juga: Kanker Otak Glioblastoma: Gejala, Diagnosis, Cara Mengobati
Hal ini perlu dilakukan agar anak merasa lebih aman. Melansir laman Cleveland, psikolog anak Katherine Lamparyk, mengatakan hal serupa.
Menurutnya, penting bagi orangtua untuk melakukan percakapan yang jujur dan terbuka dengan anak tentang segala hal yang mungkin mereka dengar dan lihat, terutama jika mereka melihatnya di televisi atau mendengar dari orang lain.
Sebelum berbicara dengan anak tentang apa yang terjadi, pastikan Anda telah melakukan persiapan khusus untuk menghadapi percakapan tersebut.
Orangtua juga harus mampu menciptakan lingkungan yang stabil dan nyaman untuk sang anak dengan cara berikut:
Perhatikan perubahan perilaku anak yang menunjukan adanya kecemasan, seperti gangguan tidur, sakit dan perubahan perilaku.
Perhatikan apakah anak menjadi lebih pemarah, menarik diri, sedih atau merasa takut.
Berita dan peristiwa sulit memang membuat banyak orang merasa tertekan. Jadi, jangan lupa untuk mengelola tingkat stres diri sendiri dengan melakukan perawatan diri, seperti istirahat yang cukup dan rutin melakukan aktivitas fisik.
Stres juga akan mepengaruhi tingkat emosi Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda merasa rileks sebelum melakukan percakapan dengan anak.
Agar tidak terjadi kesalahan, pastikan terlebih dahulu apa saja yang akan Anda katakan kepada sang anak.
Melakukan perencanaan seperti ini akan membuat diskusi dengan sang anak berjalan lebih mudah.
Baca juga: Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Berbeda, Tergantung Daya Tahan Tubuh
Pastikan waktu yang Anda pilih untuk berdiskusi dengan anak tidak terjadi gangguan. Mungkin Anda bisa memilih setelah makan malam atau saat makan siang. Hal ini bertujuan agar Anda bisa fokus total pada sang anak.