Membicarakan kekhawatiran dengan anak sangat penting. Namun, jangan memaksa mereka untuk membicarakannya sampai mereka siap.
Ketika Anda dan sang anak siap untuk melakukan pembicaraan, tetaplah tenang dan jaga kejujuran.
"Anak-anak sangat intuitif dan memiliki pehamaman yang tinggi," ucap psikolog anak Kate Eshleman.
Menurut Eshleman, anak-anak juga bisa merasakan kecemasan dan ketakutan serta apa yang disembunyikan oleh orangtua mereka.
Untuk memulai pembicaraan, ajukan pertanyaan terbuka pada anak. Tanyakan apa yang sudah mereka dengar.
Setelah itu, jelaskan kebenaran mengenai apa yang telah didengar sang anak dengan bahasa yang mudah mereka pahami.
Berbicaralah dengan cara yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak. Orangtua juga tidak boleh membebani anak terlalu banyak informasi.
"Jujurlah dengan jawaban dan informasi Anda karena anak bisa merasakan kebohongan yang Anda ucapkan," kata Lamparyk.
Orangtua juga wajib memantau apa yang dilihat oeh sang anak. Jangan biarkan anak-anak melihat gambar atau berita mengenai kekerasan.
"Selain memantau apa yang dilihat sang anak, orangtua juga harus memantau asupan media sosial yang diterima oleh anak. Tetapkan batasan kapan anak bisa menggunakan gadget," saran Lamparyk.
Agar anak merasa nyaman dan aman, sebaiknya orangtua melakukan hal-hal berikut ini:
Agar anak merasa mendapatkan keamanan dan kenyamanan, Eshleman menyarankan agar orangtua menanyakan bagaimana perasaan anak tentang semua berita buruk yang didengarnya.
"Biarkan anak Adan tahu bahwa perasaan, reaksi dan pertanyaannya terkait tragedi itu penting," ucap Esleman.
Kita juga harus jujur tentang perasaan kita agar sang anak memahami bahwa emosi adalah hal yang alami dan masa-masa buruk tersebut bisa dilewati bersama.
Baca juga: 5 Cara Membantu Anak-anak Atasi Stres Selama Pandemi Virus Corona
Di akhir pembicaraan, yakinkan anak bahwa Anda akan melakukan hal terbaik untuk menjaga mereka tetap aman dan nyaman.
Yakinkan anak bahwa Anda mamou menjawab semua pertanyaan dan mendiskusikan kembali hal yang sama di masa mendatang. Orangtua juga harus membuat anak percaya jika mereka dincintai.
Jaga hubungan yang terbuka dan jujur dengan anak tentang berbagai peristiwa. Tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat bagaimana situasi berkembang.
Namun, Anda tetap harus memperhatikan perasaan sang anak. Yakinkan sang anak jika Anda akan selalu ada untuknya.
Jika Anda merasa kewalahan atau anak Anda menunjukkan tanda-tanda stres yang berkepanjangan, sebaiknya Anda mencari bantuan profesional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.