Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2020, 12:12 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang mengalami sakit kepala, migrain, atau pusing saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Sakit kepala, migrain, atau pusing ini jamak terjadi di masa-masa awal puasa Ramadhan.

Melansir Migraine Trust, secara umum penyebab sakit kepala atau pusing saat berpuasa adalah menahan lapar dan dahaga.

Baca juga: 7 Manfaat Puasa bagi Kesehatan

Kondisi sakit kepala atau kepala pusing saat puasa ini umumnya lebih berat dialami orang yang menjalani ibadah puasa di negara yang musim panasnya lebih lama.

Jika di Indonesia lamanya berpuasa selama kurang lebih 13 jam, di negara empat musim saat musim panas waktu berpuasa bisa antara 16 sampai 19 jam.

Sakit kepala atau kepala pusing saat puasa juga tidak dialami semua orang.

Menurut artikel yang dipublikasikan di National Headache Foundation, orang yang kerap mengalami sakit kepala atau pusing lebih rentan sakit kepala atau pusing saat puasa.

Faktor pemicu sakit kepala atau kepala pusing saat puasa ini jamak disebabkan hilangnya kebiasaan mengonsumsi asupan berkafein seperti kopi atau teh, serta dehidrasi.

Sedangkan kondisi kadar gula darah drop (hipoglikemia) jarang dialami orang yang tertib menjaga pola makan sehat saat sahur dan berbuka.

Baca juga: Berbuka dengan yang Manis Tak Boleh Sembarangan, Bagaimana Baiknya?

Kabar baiknya, sakit kepala, migrain, atau pusing saat puasa ini mudah disembuhkan.

"Anda bisa mengatasi pusing atau sakit kepala ini tanpa membatalkan puasa," jelas Dr Elliot Shevel, dokter ahli sakit kepala, seperti dilansir dari Health24.

Berikut cara mengatasi sakit kepala saat puasa berdasarkan penyebabnya ala Dokter Shevel:

1. Penarikan kafein

ilustrasi minum kopishutterstock ilustrasi minum kopi
Jika Anda terbiasa mengonsumsi kafein dari kopi, teh, cokelat, dsb. setiap hari, Anda rentan pusing saat awal berpuasa.

Cara mengatasi sakit kepala saat puasa akibat kebiasaan mengonsumsi kafein ini bisa dilakukan beberapa minggu sebelum berpuasa.

Namun, apabila sudah kadung berpuasa, cara untuk mengatasinya adalah menyempatkan mengonsumsi asupan berkafein sesaat sebelum berpuasa.

Langkah ini dapat mencegah sakit kepala kambuh akibat penarikan kafein secara tiba-tiba.

Setelah itu, latih untuk mengurangi porsinya secara bertahap agar tubuh tidak rentan dehidrasi.

Baca juga: Bangun Tidur Kok Kepala Malah Jadi Pusing?

2. Dehidrasi

ilustrasi dehidrasishutterstock/fizkes ilustrasi dehidrasi
Tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air. Saat kadar air menurun, otak mulai menghasilkan histamin.

Reaksi alami ini bertujuan untuk melindungi otak agar tidak kehabisan pasokan air.

Pengeluaran histamin ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kelelahan.

Tak pelak Anda mengalami sakit kepala dan merasa lemah saat berpuasa dan tubuh kekurangan cairan.

Cara untuk mencegah dehidrasi selama puasa bisa dilakukan dengan minum banyak air putih saat sahur dan berbuka.

Baca juga: Kenapa Jadi Sering Kencing setelah Minum Air Putih?

3. Hipoglikemia

Ilustrasi tes gula darah pada pasien diabetes.Getty Images/iStockphoto Ilustrasi tes gula darah pada pasien diabetes.
Hipoglikemia atau kondisi saat gula darah rendah juga dapat memicu sakit kepala.

Terlebih jika Anda makan asupan tinggi gula sebelum mulai berpuasa.

Makan atau minum asupan tinggi gula saat sahur atau sebelum berpuasa dapat membuat kadar gula darah melonjak dengan cepat diikuti penurunan yang cepat.

Proses naik turunnya gula darah secara cepat ini dapat memicu sakit kepala.

Sebagai solusinya, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman berkadar gula rendah saat sahur agar tidak sakit kepala di siang hari.

Pilih asupan dengan kadar indeks glikemik yang rendah, sehingga kadar gula darah tidak naik turun secara cepat.

Beberapa asupan dengan indeks glikemik rendah di antaranya yoghurt buah rendah lemak, buah apel, buah anggur, lentil merah, dan oatbran.

Jika Anda merasa sakit kepala sangat mengganggu puasa atau sakit kepala tak kunjung berhenti setelah Anda berbuka, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com