KOMPAS.com – Tekanan darah adalah ukuran seberapa kuat jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Pada masing-masing orang, tekanan darah ini bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia dan pola makan.
Tekanan darah juga bisa bervariasi sepanjang hari karena adanya perubahan aktivitas.
Pada malam hari sewaktu tidur, tekanan darah pada seseorang dikatakan berada di titik terendah.
Baca juga: 3 Penyakit Komplikasi Hipertensi yang Bisa Mengancam Jiwa
Sementara, pada pagi hari setelah bangun tidur, tekanan darah berangsur-angsur naik dan biasanya mencapai puncaknya pada siang hari saat seseorang dihadapkan pada aktivitas yang padat dengan kemungkinan adanya stres.
Oleh karena itu, untuk memenentukan dengan pasti adanya tekanan darah tingi atau hipertensi pada seseorang, diperlukan minimal 3 pengukuran pada saat berlainan dengan selang minimal satu minggu.
Pengulangan ini diperlukan untuk meniadakan faktor yang dapat meningkatkan tensi secara tiba-tiba, seperti kondisi stres, emosi, rasa letih, dan sebagainya.
Pada 2003, dua Komisi Hipertensi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa tlah memberikan petunjuk bagi diagnosis dan terapi hipertensi, yang dalam garis besar diterima oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam saran tersebut, dikemukakan beberapa perubahan terhadap pengertian hipertensi dibandingkan dengan kebijakan lama, seperti mengenai nilai-nilai tekanan darah tujuan.
Tensi dapat dibagi dalam beberapa stadia dengan nilai-nilainya tersendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.