Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Gula Coklat dan Gula Putih, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Kompas.com - 26/05/2020, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Umumnya, orang menggunakan gula putih atau gula coklat sebagai pemanis dalam kudapan yang mereka santap.

Namun, gula putih selalu dianggap sebagai penyebab diabetes. Sementara itu, gula coklat atau brown sugar selalu dianggap sebagai pilihan pemanis yang lebih menyehatkan daripada gula putih. 

Sebenarnya, apa beda kedua jenis gula tersebut? Benarkah gula coklat lebih menyehatkan daripada gula putih?

Baca juga: Sayang Dilewatkan, Pahami Berbagai Manfaat Memaafkan untuk Kesehatan

Nutrisi

Gula coklat biasanya terbuat dari campuran gula putih dan molase. Molase inilah yang membuat warna gula menjadi lebih gelap dan meningkatkan nilai gizi di dalamnya.

Perbedaan nutrisi yang paling menonjol antara keduanya adalah gula coklat memiliki kandungan kalsium, zat besi, dan kalium yang sedikit lebih tinggi daripada gula putih.

Gula coklat juga mengandung kalori sedikit lebih sedikit daripada gula putih, namun perbedaannya minimal.

Satu sendok teh (4 gram) gula coklat mengandung 15 kalori, sedangkan jumlah gula putih yang sama mengandung 16,3 kalori.

Selain perbedaan-perbedaan kecil ini, gula coklat dan gula putih memiliki kandungan nutrisi yang mirip.

Perbedaan utama di antara kedua jenis gula tersebut adalah rasa dan warna.

Baca juga: Minum Kopi Picu Keinginan Buang Air Besar, Kok Bisa?

Lebih baik mana, gula coklat atau gula putih?

Memilih gula coklat atau gula putih adalah preferensi individu karena perbedaan signifikan hanya terdapat pada warna dan rasa.

Meskipun gula coklat mengandung lebih banyak mineral daripada gula putih, jumlah mineral ini sangat kecil sehingga tidak akan memberikan manfaat kesehatan.

Kita hanya disarankan untuk mengonsumsi gula tidak lebih dari lima hingga 10 persen kalori harian.

Apakah gula coklat lebih baik untuk penderita diabetes?

Bagi penderita diabetes, gula merah juga bukan pilihan yang lebih baik daripada gula putih.

Bagaimanapun juga, konsumsi gula berlebihan merupakan faktor utama penyebab obesitas dan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Baca juga: Kabar Baik, Olahraga Bantu Kulit Sehat dan Glowing

Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi gula berlebihan bisa merusak sensitivitas insulin, yang membuat tubuh resisten terhadap insulin.

Sensitivitas insulin yang rusak bisa mengurangi kemampuan untuk memindahkan gula dari aliran darah ke sel-sel tubuh secara efisien.

Itu sebabnya, penderita diabetes harus berhati-hati dengan asupan gula yang dikonsumsinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau