Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Manfaat dan Efek Samping Telur Bebek

Kompas.com - 20/06/2020, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Selain telur ayam, telur bebek juga banyak dikonsui masyarakat Indonesia.

Ukuran telur bebek hampir 50 persen lebih besar dari telur ayam biasa.

Bagian kuningnya pun juga lebih besar dengan tekstur lebih pekat dan lembut dari telur ayam biasa.

Baca juga: Stres Bisa Memicu Ruam dan Gatal, Begini Cara Mengatasinya

Nutrisi

Menurut laman Healthline, telurm erupakan sumber protein berkualitas tinggi.

Telur juga kaya akan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh Anda untuk membangun protein.

Dibanding telur ayam, telur bebek dinilai lebih bergizi. Telur bebek mengandung beragam vitamin dan mineral, khususnya vitamin B12 yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, sintesis DNA, dan menjaga fungsi saraf.

Dalam satu buah telur bebek biasanya mengandung nutrisi berikut:

  • kalori : 185
  • protein 13 gram
  • lemak: 14 gram
  • karbohidrat : 1 gram
  • kolesterol :295 persen rekomendasi asupan harian
  • vitamin B12 : 90 persen rekomendasi asupan harian
  • selenium : 52 persen rekomendasi asupan harian
  • riboflavin : 24 persen rekomendasi asupan harian
  • zat besi : 21 persen rekomendasi asupan harian
  • vitamin D : 17 persen rekomendasi asupan harian
  • kolin : 263 miligram.

Manfaat kesehatan

Kuning telur bebek mendapatkan warna dari pigmen alami yang disebut karoten.

Karoten adalah senyawa antioksidan yang dapat melindungi sel dan DNA dari kerusakan oksidatif pemicu penyakit kronis dan degradasi usia.

Karotenoid utama dalam kuning telur adalah karoten, cryptoxanthin, zeaxanthin, dan lutein, yang terkait yang membantu menurunkan risiko degenerasi makula terkait usia, katarak, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

Kuning telur bebek juga kaya akan kolin. Kolin adalah nutrisi penting untuk menjaga kesehatan membran sel, otak, neurotransmiter, dan sistem saraf.

Riset yang meneliti sekitar 2.200 orang berusia tua menunjukkan kadar kolin yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan fungsi otak.

Kolin juga merupakan nutrisi penting selama kehamilan karena mendukung perkembangan otak janin yang sehat.

Sementara itu, bagian putih telut bebek kaya protein dan dapat melindungi tubuh dari infeksi.

Putih telur bebek juga kaya akan senyawa yang memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antijamur.

Baca juga: Makan Telur Mentah, Sehat atau Malah Berbahaya?

Efek samping

Meski memiliki banyak manfaat, telur bebek juga bisa mengakibatkan efek samping serius bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Berikut efek samping telur bebek:

- Alergi

Protein telur bisa memicu reaksi alergi bagi beberapa orang, khususnya pada bayi dan anak-anak.

Gejala alergi telur bisa berupa munculnya ruam kulit hingga gangguan pencernaan, muntah, atau diare.

Dalam kasus yang parah, alergi telur bebek dapat menyebabkan anafilaksis, yang memengaruhi pernapasan dan mengancam jiwa.

- Meningkatkan risiko penyakit jantung

Kolesterol dalam telur bebek cukup tinggi dan telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat pada beberapa orang.

Bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, mengonsumsi telur bebek dapat meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kolin dalam kuning telur bisa jadi faktor risiko untuk penyakit jantung.

Bakteri di usus mengubah kolin menjadi senyawa yang disebut trimethylamine N-oxide (TMAO).

Beberapa penelitian telah membuktikan kadar TMAO yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com