Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radikal Bebas: Pengertian, Jenis, dan Bahaya

Kompas.com - 21/07/2020, 19:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Selama ini kita mungkin telah sering mendengar kata radikal bebas yang erat dikaitkan dengan penyebab kanker dan beberapa penyakit berbahaya lainnya.

Anggapan tersebut tidak salah. Radikal bebas memang berbahaya bagi tubuh jika jumlahnya berlebihan.

Tapi, tahukah Anda apa sesungguhnya radikal bebas itu?

Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami

Pengertian radikal bebas

Melansir Buku The Healing Power of Antioxidant (2012) oleh Lanny Lingga, Ph.D, ada beberapa definisi radikal bebas yang perlu dipahami.

Secara sederhana, radikal bebas di antaranya dapat diartikan sebagai berikut:

  1. Radikal bebas adalah atom yang memiliki elektron bebas atau elektron yang tidak berpasangan. Elektron yang tidak berpasangan tersebut bersifat tidak stabil, sehingga bersifat liar dan mudah menggandeng molekul lain yang ada di sekitarnya. Ikatan inilah yang dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
  2. Radikal bebas adalah senyawa oksigen reaktif yang memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangannya dengan cara mengikat molekul elektron yang ada di sekitarnya.
  3. Radikal bebas adalah molekul yang tidak teroksidasi menyebabkan terbentuk molekul baru yang dapat merusak sel tubuh.

Radikal bebas sebenarnya bagai dua sisi mata uang yang bertolak belakang.

Baca juga: Mutasi Letjen Kunto Arief Batal, Pengamat: Prabowo Tunjukkan Presiden Sesungguhnya

Dalam kapasitas normal, radikal bebas pada kenyataannya berguna bagi tubuh.

Keberadaan radikla bebas ini diperlukan untuk banyak hal, seperti:

  • Melawan peradangan
  • Membunuh kuman penyebab penyakit
  • Detoksifikasi racun xenobiotic
  • Proses sintesis organik kompleks
  • Polimerisasi dinding sel
  • Mengendalikan tonus otot polos pada pembuluh darah dan organ-organ dalam tubuh

Namun, jika berlebihan, maka keberadaan radikal bebas berganti menjadi ancaman karena akan merapuhkan keseimbangan mekanisme yang bekerja di dalam tubuh manusia.

Baca juga: Soal Ijazah Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Mahfud Ingatkan Jangan Sampai Cederai Logika Konstitusi

Jadi, dalam kadar normal, radikal bebas bekerja melindungi jaringan tubuh yang sehat dari kerusakan.

Sebaliknya, jika berlebihan, radikal bebas menjadi molekul pemangsa yang bergerak liar menyerang bagian tubuh yang sehat sehingga rusak, serta membinasakan jaringan yang telah rusak tersebut hingga mendorong berlangsungnya kematian sel secara biologis.

Pengaruh radikal bebas terhadap tubuh memang sulit terdeteksi, tapi secara perlahan dapat menimbulkan dampak yang luas terhadap kesehatan.

Inilah awal mula terjadinya penyakit yang menyerang manusia.

Baca juga: Kanker Esofagus (Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Jenis radikal bebas

Melansir Mayo Clinic, radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh manusia berasal dari 2 sumber, yakni endogen (dari dalam tubuh) dan eksogen (dari luar tubuh).

Berikut penjelasannya:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Tip Jitu Kelola Gaji biar Enggak Kandas di Minggu Pertama

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Tanda-tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mensos Kaji Usulan Dedi Mulyadi soal KB Vasektomi Jadi Syarat Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pengelola Pasar Caringin Siap Bersihkan Ribuan Ton Sampah Sesuai Perintah Dedi Mulyadi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Sebut Suami yang Divasektomi Dapat Insentif Rp 500.000

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Bayar PBB Sekarang Bisa dari Mana Saja, Cukup Pakai BRImo

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Dorong Program Vasektomi, KB Pria Akan Jadi Syarat Terima Beasiswa dan Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ancaman Pembunuhan Tak Bikin Nyali Dedi Mulyadi Ciut, Kampung Preman Pun Didatangi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One

api-1 . CONTEXT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau