KOMPAS.com - Di dalam tubuh manusia terdapat sistem getah bening yang bertugas menyalurkan cairan getah bening ke seluruh tubuh.
Cairan getah bening mengandung sel darah putih penangkal infeksi. Dengan kata lain, sistem ini juga berperan besar untuk menangkal berbagai patogen penyebab penyakit.
Sayangya, sel-sel dalam sistem getah bening - yang biasa disebut limfosit - bisa berubah menjadi kanker.
Dalam dunia medi, kanker yang menyerang sistem getah bening ini dikenal dengan istilah limfoma.
Baca juga: Sindrom Putri Tidur, Gangguan Langka yang Sebabkan Tidur Berlebihan
Limfoma dapat memengaruhi bagian mana pun dari sistem limfatik, termasuk:
Gejala awal kanker limfoma bisa terlihat dari munculnya pembengkakan kelenjar getah bening, yang terasa seperti benjolan kecil di bawah kulit.
Benjolan tersebut bisa muncul di area leher, bagian atas dada, ketiak, perut, sela-sela paha.
Gejala lain yang biasa dirasaka penderita kanker limfoma antara lain:
Baca juga: Penting untuk Bertahan Hidup, Ini 5 Organ yang Perlu Dijaga Fungsinya
Setiap jenis kanker biasanya disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
Namun, para ahli belum bisa memastikan apa penyebab pasti kanker limfoma. Akan tetapi, beberapa faktor berikut bisa meningkatkan risiko kanker limfoma:
1. Penurunaan sistem imun
Hal ini bisa disebabkan oleh sistem kekebalan yang lemah karena adanya human immunodeficiency virus (HIV), AIDS, atau konsumsi obat penekan sistem kekebalan setelah transplantasi organ.
2. Penyakit autoimun
Orang dengan penyakit autoimun tertentu, seperti rheumatoid arthritis dan penyakit celiac, memiliki risiko besar untuk mengalami limfoma.
3. Usia