KOMPAS.com - Gatal pada vagina dapat menimbulkan rasa tak nyaman dan terkadang terasa nyeri.
Melansir Women's Health, gejala gatal di vagina umumnya lebih terasa di malam hari.
Hal itu disebabkan kita cenderung tidak banyak aktivitas, sehingga fokus perhatian hanya di gatal vagina saja.
Baca juga: Keluar Lendir Seperti Putih Telur dari Vagina, Normal atau Tidak?
Sebagian besar gatal vagina tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Anda perlu berkonsultasi ke dokter atau ginekolog apabila gejalanya cukup parah.
Dokter umumnya akan menyimpulkan penyebab gatal pada vagina lewat pemeriksaan dan tes.
Berikut beragam alasan kenapa vagina terasa gatal menurut sejumlah ahli ginekologi:
Infeksi bakteri pada vagina atau bacterial vaginosis disebabkan pertumbuhan bakteri berlebihan dan ketidakseimbangan kadar keasaman di vagina.
Gatal sebenarnya bukan gejala utama infeksi bakteri bakteri pada vagina. Ciri khas penyakit ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang berbau tak sedap.
Baca juga: Infeksi Jamur pada Vagina: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Alasan kenapa vagina sering terasa gatal bisa disebabkan masalah kulit eksim atau psoriasis. Masalah kulit ini jamak dipicu alergi atau penyakit autoimun.
Gatal pada eksim bisa muncul di celah-celah lengan, di area lipatan, pangkal paha, atau labia vagina. Sedangkan pada psoriasis, gatal bisa muncul di sekitar vagina.
Kulit yang kering, terkelupas, dan ruam akibat dermatitis kontak ini juga bisa terjadi di kulit sekitar vagina.
Penyebabnya bisa dari alergi sabun mandi, detergen, pakaian dalam baru, pembalut, kondom, pelumas, kertas toilet, atau beragam produk yang bersentuhan dengan vagina.
Baca juga: Miss V Gatal, Apa Saja Penyebab dan Solusinya?
Infeksi jamur terutama jenis jamur Candida juga bisa jadi penyebab gatal pada vagina.
Selain gatal, gejala infeksi jamur di vagina yang lain adalah muncul kotoran mirip keju dari vagina dan muncul kemerahan di sekitar labia dan vulva vagina.