Penyebab gatal di vagina juga bisa dipicu penyakit menular seksual. Gatal vagina sebenarnya bukan tanda utama penyakit menular seksual.
Gejala utamanya yakni ada rasa panas mirip terbakar saat kencing, kencing terasa menyakitkan, vagina berbau tak sedap, ada luka di vagina, dan hubungan seksual terasa menyakitkan.
Ada beberapa jenis penyakit menular seksual di antaranya kutil kelamin, herpes, gonorea, dan trikomoniasis.
Baca juga: Jerawat di Kemaluan Wanita: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Alasan lain kenapa vagina terasa gatal bisa karena digigit kutu kemaluan.
Kutu kecil ini bisa dapat menimbulkan serangan gatal vagina yang parah.
Gatal tersebut bisa muncul saat kutu menggigit area sekitar vagina atau sekadar bertelur. Keduanya sama-sama memicu iritasi.
Penyebab mengapa vagina gatal juga bisa karena Lichen sclerosus. Penyakit ini bisa menimbulkan ruam putih yang tidak merata dan memicu rasa gatal yang parah.
Gejala lichen sclerosus mirip kanker vulva. Dokter umumnya akan mengobservasi kondisi penderita selama beberapa minggu sebelum menentukan diagnosis.
Baca juga: Amankah Mencukur Bulu Kemaluan dari Segi Kesehatan?
Perubahan hormon selama siklus menstruasi bisa jadi penyebab vagina gatal tapi tidak keputihan.
Kondisi ini bisa membuat jaringan vagina jadi lebih kring dari biasanya dan menimbulkan gatal.
Selain sekitar siklus menstruasi, perubahan hormon juga dialami wanita pada masa menjelang menopause.
Turunnya kadar estrogen di dalam tubuh dapat membuat kulit kering dan vagina gatal.
Selain gatal, gejala lain yang muncul di antaranya nyeri panggul, ingin sering kencing, sakit atau panas saat kencing, serta urine keruh dan bau.
Baca juga: Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Baik dan Sehat
Penyebab gatal di vagina di sejumlah kasus yang jarang terjadi adalah kanker vulva.
Penyakit ini biasanya diidap wanita berusia lanjut. Kanker vulva disebabkan pertumbuhan sel kanker tidak normal di vulva.
Banyak wanita yang tidak menyadarinya sampai dokter menemukan ada gatal-gatal di vagina mereka.
Gatal vagina pada kanker vulva biasanya hanya terpusat di tempat kanker tumbuh.
Setelah kanker tumbuh mengganas, rasa gatalnya bisa berubah menjadi rasa sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.