7. Kondisi medis
Selain kondisi kulit tertentu, ketombe juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius.
Orang dewasa dengan penyakit Parkinson dan beberapa penyakit neurologis lain juga lebih rentan terhadap ketombe.
Selain itu, salah satu penelitian juga menemukan bahwa 30 hingga 83 persen orang dengan HIV mengalami dermatitis seboroik yang menyebabkan ketombe.
Penelitian terhadap orang dengan penyakit jantung juga menunjukkan hal yang serupa. Pasien yang dalam masa pemulihan dari serangan jantung atau stroke mungkin lebih rentan terhadap ketombe.
7. Pola makan
Sudah banyak dibuktikan bahwa konsumsi makanan sehat memberi banyak dampak baik bagi tubuh, tak terkecuali kesehatan rambut dan kulit kepala.
Sedangkan pada orang yang tidak cukup konsumsi makanan mengandung seng, vitamin B, dan beberapa jenis lemak dapat meningkatkan risiko ketombe.
8. Stres
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stres dapat memicu ketombe.
Baca juga: 12 Cara Mengatasi Rambut Rontok Secara Alami
Hampir semua orang dapat mengalami masalah ketombe. Tapi, beberapa faktor tertentu dapat membuat Anda lebih rentan mengalaminya.
Beberapa faktir risiko yang mungkin berperan, di antaranya:
1. Usia
Ketombe biasanya dimulai pada usia pubertas. Hal ini kerap dikaitkan dengan masalah peningkatan hormon yang terjadi pada usia-usia tertentu.
2. Laki-laki
Beberapa penelitian menemukan bahwa laki-laki lebih sering mengalami masalah ketombe dibanding perempuan.
Ini membuat beberapa peneliti berpendapat bahwa hormon pada pria mungkin bisa menjadi salah satu faktor risiko ketombe.
3. Penyakit tertentu
Beberapa penyakit yang menurunkan sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko kondisi yang menyebabkan ketombe seperti dermatitis seboroik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.