KOMPAS.com - Ketombe menjadi masalah rambut dan kulit kepala yang umum terjadi pada pria maupun wanita.
Sebenarnya, ketombe adalah kondisi umum yang menyebabkan kulit kepala mengelupas. Kondisi ini umumnya tidak serius maupun menular.
Namun, hal yang paling mengganggu dari ketombe adalah rasa gatal pada kulit kepala.
Baca juga: 5 Penyebab Gatal di Kulit Kepala, Bukan Hanya Ketombe
Selain itu, serpihan yang timbul akibat hal ini juga kerap membuat malu penampilan.
Terlebih lagi, ketombe sering menjadi kondisi yang sulit diatasi dan membandel.
Jika yang terjadi adalah ketombe ringan, kita bisa mengatasinya dengan sampo harian yang lembut.
Tapi jika ketombe membandel, mungkin Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau menggunakan sampo obat.
Ini karena penggunaan sampo anti-ketombe yang dijual di pasaran mungkin hanya menghilangkan gejalanya untuk sementara tapi kemudian akan kembali lagi.
Sayangnya, hingga saat ini penyebab pasti ketombe tidak diketahui secara pasti.
Melansir dari Medical News Today, salah satu teori menyebut bahwa ketombe berkaitan erat dengan produksi hormon. Pendapat ini muncul karena biasanya ketombe muncul pada masa pubertas.
Meski begitu, beberapa hal ini juga bisa jadi penyebab ketombe.
Dermatitis seboroik terkait erat dengan infeksi jamue Malassezia. Jamur ini biasanya hidup di kulit kepala dan memakan minyak yang dikeluarkan folikel rambut.
Orang dengan dermatitis seboroik biasanya mengalami iritasi, kulit berminyak, dan cenderung berketombe.
Baca juga: 7 Cara Alami Membasmi Ketombe yang Membandel
Ciri Anda mengalami kondisi ini adalah kulit menjadi merah, berminyak, dan tertutup sisik putih atau kuning.