Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/08/2020, 10:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

 

KOMPAS.com - Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang bisa mengubah postur tubuh penderitanya.

Gejala skoliosis yang paling kentara adalah tulang belakang melengkung sampai membentuk huruf "S" atau "C".

Skoliosis umumnya mulai terlihat di masa kanak-kanak. Tapi, tak jarang gangguan tulang belakang ini baru muncul saat seseorang sudah dewasa.

Baca juga: Ciri-ciri Skoliosis pada Anak-anak dan Dewasa

Penyebab skoliosis bisa karena faktor keturunan, posisi panggul tidak merata, operasi tulang belakang atau sendi, distorsi lutut atau kaki, sampai cedera kepala.

Mengingat penyakit skoliosis bisa menimbulkan rasa tak nyaman, nyeri, sampai masalah pernapasan, pastikan Anda konsultasi ke dokter jika merasa tulang belakang tak normal.

Cara mencegah skoliosis

Melansir Medlife, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari skoliosis, salah satunya deteksi dini.

Skrining rutin khusus untuk skoliosis atau masalah kelainan tulang belakang lain bisa dilakukan dengan pemeriksaan tulang perlu sejak bayi lahir sampai anak berusia 15 tahun.

Dengan mengetahui kondisi skoliosis sejak dini, komplikasi kelainan tulang belakang yang bisa merusak jantung sampai paru-paru ini dapat dicegah.

Selain itu, pastikan untuk memberikan perawatan komprehensif jika ada penyakit yang menyerang tulang belakang. Infeksi tulang belakang bisa jadi biang skoliosis.

Hal yang tak kalah penting lainnya, hindari kebiasaan mengangkat beban berat dengan satu tangan.

Penyakit skoliosis pada anak-anak umumnya bisa dicegah dan risiko komplikasi bisa diminimalkan lewat deteksi dini.

Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang

Tidak semua skoliosis bisa dicegah

Cara duduk dan berdiri yang salah dapat menyebabkan skoliosis, lordosis, dan kifosis. Cara duduk dan berdiri yang salah dapat menyebabkan skoliosis, lordosis, dan kifosis.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, kebanyakan skoliosis tidak dapat dicegah, kecuali jenis skoliosis terkait osteoporosis.

Hingga kini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa memperbaiki postur atau olahraga khusus dapat mencegah skoliosis.

Namun, terdapat beberapa cara mencegah skoliosis yang terkait masalah tulang, di antaranya:

  • Pastikan asupan kalsium dan vitamin D terpenuhi
  • Melakukan olahraga menahan beban secara teratur
  • Konsumsi obat pembangun tulang pada orang yang patah tulang

Baca juga: Waspada, 6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium

Sementara itu, menurut Cleveland Clinic, skoliosis pada orang dewasa kebanyakan tidak bisa dicegah.

Terutama jenis skoliosis idiopatik yang belum diketahui dengan pasti apa penyebabnya.

Skoliosis degeneratif yang terjadi karena pertambahan usia dan umumnya tidak bisa dihindari.

Di luar kondisi tersebut, upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari skoliosis  bisa dengan olahraga yang fokus pada tubuh bagian tengah dan aerobik secara teratur.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau