KOMPAS.com - Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang bisa mengubah postur tubuh penderitanya.
Gejala skoliosis yang paling kentara adalah tulang belakang melengkung sampai membentuk huruf "S" atau "C".
Skoliosis umumnya mulai terlihat di masa kanak-kanak. Tapi, tak jarang gangguan tulang belakang ini baru muncul saat seseorang sudah dewasa.
Baca juga: Ciri-ciri Skoliosis pada Anak-anak dan Dewasa
Penyebab skoliosis bisa karena faktor keturunan, posisi panggul tidak merata, operasi tulang belakang atau sendi, distorsi lutut atau kaki, sampai cedera kepala.
Mengingat penyakit skoliosis bisa menimbulkan rasa tak nyaman, nyeri, sampai masalah pernapasan, pastikan Anda konsultasi ke dokter jika merasa tulang belakang tak normal.
Melansir Medlife, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari skoliosis, salah satunya deteksi dini.
Skrining rutin khusus untuk skoliosis atau masalah kelainan tulang belakang lain bisa dilakukan dengan pemeriksaan tulang perlu sejak bayi lahir sampai anak berusia 15 tahun.
Dengan mengetahui kondisi skoliosis sejak dini, komplikasi kelainan tulang belakang yang bisa merusak jantung sampai paru-paru ini dapat dicegah.
Selain itu, pastikan untuk memberikan perawatan komprehensif jika ada penyakit yang menyerang tulang belakang. Infeksi tulang belakang bisa jadi biang skoliosis.
Hal yang tak kalah penting lainnya, hindari kebiasaan mengangkat beban berat dengan satu tangan.
Penyakit skoliosis pada anak-anak umumnya bisa dicegah dan risiko komplikasi bisa diminimalkan lewat deteksi dini.
Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang
Hingga kini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa memperbaiki postur atau olahraga khusus dapat mencegah skoliosis.
Namun, terdapat beberapa cara mencegah skoliosis yang terkait masalah tulang, di antaranya:
Baca juga: Waspada, 6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium
Sementara itu, menurut Cleveland Clinic, skoliosis pada orang dewasa kebanyakan tidak bisa dicegah.
Terutama jenis skoliosis idiopatik yang belum diketahui dengan pasti apa penyebabnya.
Skoliosis degeneratif yang terjadi karena pertambahan usia dan umumnya tidak bisa dihindari.
Di luar kondisi tersebut, upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari skoliosis bisa dengan olahraga yang fokus pada tubuh bagian tengah dan aerobik secara teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.