Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Naik, Kok Bisa?

Kompas.com - 25/08/2020, 10:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengamati, ketika stres berat badan dengan mudah bertambah?

Ya, stres kerap dihubungkan dengan kenaikan berat badan yang signifikan. Banyak orang berpendapat bahwa hal ini karena saat stres kita akan kurang tidur, malas berolahraga, dan makan lebih banyak makanan tidak sehat.

Namun, ternyata alasan stres bisa membuat kita menjadi lebih gemuk bukan itu saja.

Baca juga: Mengapa Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Turun?

Selain membuat tubuh merasa letih, jengkel, dan kewalahan; stres juga memicu respons tubuh lainnya.

Tubuh merespons stres dengan meningkatkan kadar hormon kortisol.

Kortisol adalah hormon stres yang dilepaskan kelenjar adrenal sebagai respons terhadap ancaman.

Tingkatkan nafsu makan

Merangkum dari Healthline, Dr Charlie Sletzer, dokter penurunan berat badan mengatakan paparan kortisol berlebihan merupakan masalah besar.

Itu karena kortisol merupakan stimulan nafsu makan yang signifikan.

"Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang menanggapi stres dengan mencari makanan yang menenangkan," kata Sletzer.

Perlambat metabolisme

Tak hanya itu, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Psychiatry menemukan bahwa tubuh mengalami metabolisme lebih lambat saat berada di bawah tekanan atau stres.

Melansir dari Fatherly, kadar kortisol yang meningkat membuat tubuh mulai membakar sesedikit mungkin kalori untuk menjaga dirinya tetap hidup.

Jika ini terjadi, tubuh kehilangan kemampuannya memecah lemak menjadi energi dan memaksanya untuk hanya mengandalkan energi yang dipasok dari makanan yang saat ini dikonsumsi.

 

Picu lonjakan gula darah

Kabar buruknya, kortisol juga dapat menjadi semacam pukulan ganda karena memicu lonjakan gula darah sekaligus mengganggu kemampuan tubuh untuk memecah gula tersebut.

Dr Sylvia Gonsahn-Bollie, dokter spesialis pengobat obesitas menyebut, kortisol menurunkan kepekaan tubuh terhadap insulin.

Hal ini juga terlihat pada studi 2015 lalu. Pada partisipan perempuan yang mengalami stres memiliki tingkat insulin lebih tinggi dibanding partisipan lain.

Baca juga: 5 Efek Stres pada Penampilan yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau