Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Turun?

Kompas.com - 13/08/2020, 14:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Bagi banyak orang, stres bisa berdampak langsung pada berat badan.

Selain menyebabkan makan berlebihan, stres juga bisa menyebabkan seseorang kehilangan selera makan sehingga mengalami penurunan berat badan.

Namun, hal ini biasanya hanya bersifat sementara hingga pemicu stres berlalu.

Baca juga: Sering Terlihat Sama, Begini Beda Stres dan Kecemasan

Orang yang mengalami perubahan berat badan karena stres juga bisa mengalami hal-hal berikut:

  • sakit kepala
  • gangguan pencernaan
  • sakit dan nyeri
  • otot tegang
  • perubahan mood
  • kelelahan
  • sulit tidur 
  • sering lupa 
  • peningkatan detak jantung
  • penurunan gairah seks.

Lalu, apa kaitan stres dengan penurunan berat badan?

Saat stres,tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Adrenalin berfungsi untuk mempersiapkan tubuh melakukan aktivitas berat. Namun, hormon ini juga bisa meminimalisir nafsu makan.

Sementara itu, kortisol memberi sinyal pada tubuh untuk menekan fungsi-fungsi yang tidak penting, termasuk respons sistem pencernaan, kekebalan, dan reproduksi.

Respon stres yang berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Akibatnya, saluran penceraan melambat agar tubuh bisa berfokus untuk merespon pemicu stres.

Kondisi ini bisa meningkatkan risiko sakit perut, maag, diare, dan sembelit. Bahkan, stres kronis bisa memicu sindrom iritasi usus besar.

Perubahan pada pencernaan inilah yang akhirnya membuat kita makan lebih sedikit dan berefek besar pada penurunan berat badan.

Stres juga membuat kita hanya terpaku pada hal-hal yang memicunya sehingga kita tidak bisa memikirkan hal lain.

Situasi ini bisa mempengaruhi kebiasaan makan kita. Akibatnya, kita tidak merasa lapar atau mungkin lupa kalau belum ada makanan yang masuk ke tubuh kita.

Kondisi ini juga bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses dan menyerap nutrisi.

Selain itu, stres mempengaruhi saraf vagus, yang memengaruhi cara tubuh mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan. Hal ini bisa memicu peradangan di tubuh.

Baca juga: Tak Hanya Nikmat, Biji Bunga Matahari Juga Punya Manfaat Kesehatan

Yang harus diperhatikan saat berat badan turun akibat stres

Penurunan berat badan secara drastis bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita.

Itu sebabnya, kita tidak boleh menyepelehkannya. Kehilangan berat badan satu hingga dua kilo mungkin bukan masalah besar.

Namun, kita harus berhati-hati jika berat badan turun melebihi lima persen daritotal berat badan semula dalam periode enam hingga 12 bulan.

Kita juga harus berkonsultasi ke dokter saat penurunan berat badan yang terjadi disertai gejala berikut:

  • sakit kepala kronis
  • nyeri di dada
  • merasa gelisah berkepanjangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau